Pemerintah Bakal Tarik Utang Baru Rp 781,87 Triliun di 2026

Arrijal Rachman , CNBC Indonesia
19 August 2025 09:40
Presiden Indonesia Prabowo Subianto menyampaikan Pidato Kenegaraan tahunannya, menjelang Hari Kemerdekaan negara ini, di Jakarta, Indonesia, 15 Agustus 2025. (REUTERS/Ajeng Dinar Ulfiana/Pool)
Foto: Presiden Indonesia Prabowo Subianto menyampaikan Pidato Kenegaraan tahunannya, menjelang Hari Kemerdekaan negara ini, di Jakarta, Indonesia, 15 Agustus 2025. (REUTERS/Ajeng Dinar Ulfiana)

Jakarta, CNBC Indonesia - Pemerintahan Presiden Prabowo Subianto berencana menarik utang baru senilai Rp 781,87 triliun pada 2026. Hal ini terungkap dalam Buku II Nota Keuangan Beserta RAPBN 2026.

"Dalam RAPBN tahun anggaran 2026, pembiayaan utang direncanakan sebesar Rp 781,868 miliar yang akan dipenuhi melalui penerbitan SBN dan penarikan pinjaman," tulis pemerintah dalam buku tersebut, dikutip Selasa (19/8/2025).

Adapun, pembiayaan utang berasal dari SBN a.l. Surat Utang Negara (SUN) dan Surat Berharga Syariah Negara (SBSN)/Sukuk Negara. Sementara itu, pinjaman pemerintah terdiri dari pinjaman dalam negeri dan pinjaman luar negeri.

Pemerintah mengklaim pengelolaan utang dipastikan tetap memperhatikan prinsip kehati-hatian, mengutamakan pembiayaan inovatif dan berkelanjutan.

Dalam RAPBN 2026, pembiayaan utang dari SBN mencapai Rp 749,19 triliun atau naik jika dibandingkan outlook 2025.

Kemudian, pembiayaan pinjaman (neto) pada 2026 direncanakan sebesar Rp 32,67 triliun atau turun 74,9% dibandingkan outlook 2025.

"Pinjaman neto tersebut akan dipenuhi melalui pinjaman dalam negeri neto sebesar negatif Rp 6.535,5 miliar (Rp 6,53 triliun) dan pinjaman luar negeri neto sebesar Rp 39.210,6 miliar (Rp 39,21 triliun)," tulis pemerintah.

Data pembiayaan utang dalam lima tahun terakhir (2021-2026):

  • 2021: Rp 870,5 triliun
  • 2022: Rp 696 triliun
  • 2023: Rp 404 triliun
  • 2024: Rp 558,1 triliun
  • 2025 (outlook): Rp 715,5 triliun
  • RAPBN 2026: Rp 781,9 triliun
(Dok. Buku II Nota Keuangan)Foto: (Dok. Buku II Nota Keuangan)
(Dok. Buku II Nota Keuangan)

(arj/haa)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Sri Mulyani Beberkan Cara Agar Kantong Warga RI Gak Kering Lagi

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular