
Putin Ngamuk! Rusia Bom Apartemen, Setengah Bangunan Jadi Puing-Puing

Jakarta, CNBC Indonesia - Konflik antara Rusia dengan Ukraina masih belum selesai. Padahal kini, beberapa kali upaya kesepakatan damai dilakukan. Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump.
Drone Rusia dilaporkan menyerang sebuah blok apartemen lima lantai di kota Kharkiv, Ukraina, Senin (18/8/2025) dini hari. Dilaporkan lima orang tewas dan lebih dari 12 orang lainnya terluka.
Serangan yang terjadi menjelang fajar itu meratakan sebagian bangunan menjadi puing-puing. Ini pun memicu kebakaran di setidaknya tiga lantai.
"Serangan tersebut meratakan sebagian bangunan dan memicu kebakaran di tiga lantai. Rusia juga menembakkan empat drone ke arah gedung itu," kata Gubernur Kharkiv, Oleg Synegubov dikutip dari AFP.
Layanan darurat Ukraina membagikan video yang menunjukkan para penyelamat berusaha menembus reruntuhan untuk mencapai seorang warga yang terjebak. Sementara video lain menunjukkan lantai bangunan yang dilalap api.
"Lima orang tewas, termasuk seorang anak perempuan berusia sekitar satu setengah tahun. Sedikitnya 18 orang terluka dan mengalami syok berat, termasuk anak-anak," kata kantor kejaksaan Ukraina.
Kota yang berada dekat perbatasan Rusia itu juga sempat diserang beberapa jam sebelumnya oleh rudal balistik yang melukai sedikitnya 11 orang. Rusia juga menyerang wilayah Odesa di selatan dengan drone pada Senin dini hari waktu setempat, yang memicu kebakaran di sebuah fasilitas bahan bakar.
Serangan-serangan tersebut terjadi ketika Presiden Ukraina, Volodymyr Zelensky dan para sekutunya di Eropa dijadwalkan berada di Washington untuk melakukan pembicaraan yang bertujuan mengakhiri perang yang telah berlangsung selama tiga setengah tahun. Menjelang kedatangan Zelensky di ibu kota AS, Trump mengatakan bahwa Ukraina tidak akan dapat merebut kembali Semenanjung Krimea yang dianeksasi maupun masuk ke NATO sebagai bagian dari kesepakatan damai.
Zelensky berulang kali menolak tekanan untuk menyerahkan Krimea, semenanjung selatan yang dianeksasi Rusia pada 2014. Rusia, yang selama berbulan-bulan terus maju di medan perang, mengusulkan agar Ukraina menarik diri dari wilayah Donbas dengan imbalan pembekuan garis depan di wilayah Kherson dan Zaporizhzhia, di mana kota-kota utamanya masih berada di bawah kendali Kyiv.
(sef/sef)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Update Perang Ukraina: Putin Ngamuk-Zelensky Tembak RS
