Lembaga Dunia Ungkap Prediksi Terbaru Iklim 2025, Siap-Siap La Nina?
Jakarta, CNBC Indonesia - Badan Meteorologi Dunia (WMO) telah mengeluarkan sejumlah prediksi iklimnya untuk dua bulan ke depan. Hal ini terungkap dari Global Seasonal Climate Update for August-September-October 2025 yang dirilis Senin (11/8/2025).
Laporan ini memberikan gambaran tentang kondisi iklim global, baik yang sudah terjadi maupun prediksi untuk beberapa bulan ke depan, menyoroti suhu permukaan laut, suhu daratan, dan pola curah hujan yang akan terjadi di berbagai wilayah.
Dalam laporan itu, ditemukan suhu permukaan laut global berada di atas rata-rata pada April-Juni 2025, terutama di garis lintang ekstratropis. Meskipun demikian, di Pasifik tengah bagian ekuator, suhunya mendekati rata-rata.
"Untuk prediksi ke depan (Agustus-Oktober 2025), Indeks El Niño di Pasifik tengah diperkirakan akan menurun, dengan kemungkinan transisi menuju kondisi La Niña yang lemah," tulis laporan itu.
Prakiraan Suhu Permukaan Daratan
Sejalan dengan proyeksi suhu permukaan laut yang tetap di atas normal di sebagian besar samudra (kecuali sebagian Pasifik tengah dan timur ekuator), suhu di sebagian besar wilayah daratan di dunia juga diperkirakan akan berada di atas rata-rata selama periode Agustus-Oktober 2025.
Konsistensi model prakiraan sangat kuat di wilayah lintang menengah utara, termasuk sebagian Amerika Utara, Eropa, dan Asia utara. Di sana, sebagian besar model mendukung probabilitas tinggi untuk kondisi suhu yang lebih hangat dari normal. Konsistensi yang tinggi ini juga terlihat di Afrika utara, Benua Maritim, Australia utara, Selandia Baru, dan sebagian Amerika Selatan.
"Sebaliknya, konsistensi model lebih rendah di anak benua India, Afrika selatan, sebagian besar Australia, dan Amerika Selatan bagian timur. Di wilayah-wilayah ini, prakiraan hanya menunjukkan sedikit peningkatan kemungkinan suhu di atas rata-rata," ujar laporan itu.
Hal ini menandakan ketidakpastian yang lebih besar dan kemungkinan kondisi mendekati normal. Di Pasifik tropis, timur Garis Penanggalan Internasional, model menunjukkan sinyal yang beragam.
Prakiraan Curah Hujan
Probabilitas curah hujan di atas rata-rata diprediksi di Australia, Benua Maritim, Afrika timur ekuator, serta sebagian anak benua India dan Asia timur. Sinyal-sinyal ini didukung oleh kesepakatan model yang moderat hingga kuat.
Di sisi lain, probabilitas curah hujan di bawah rata-rata diperkirakan terjadi di Eropa timur, Amerika Tengah, Karibia, Afrika barat ekuator, dan wilayah selatan Amerika Selatan. Sinyal kekeringan ini didukung oleh konsistensi model yang cuaca yang moderat hingga tinggi.
"Di Pasifik tengah dan timur ekuator, probabilitas curah hujan di bawah rata-rata diprediksi kuat di dekat Garis Penanggalan Internasional. Sinyal kekeringan ini meluas ke arah tenggara menuju ujung selatan pantai barat Amerika Selatan," tutup laporan itu.
(tps/tps)