RI Jadi Nambah Impor Minyak, BBM-LPG dari AS? Ini Kata ESDM

Firda Dwi Muliawati, CNBC Indonesia
Jumat, 15/08/2025 20:50 WIB
Foto: REUTERS/Lucas Jackson/

Jakarta, CNBC Indonesia - Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) memastikan Indonesia akan menambah impor minyak mentah (crude), Bahan Bakar Minyak (BBM), hingga Liquefied Petroleum Gas (LPG) dari Amerika Serikat (AS).

Hal ini sesuai komitmen Pemerintah Indonesia saat negosiasi tarif dagang dengan Pemerintah AS.

Wakil Menteri ESDM Yuliot Tanjung memastikan bahwa Indonesia akan mengimpor minyak, BBM, dan LPG dari AS tersebut hingga US$ 15,5 miliar.


"Itu, kan (impor migas AS) ada tiga, kan. Ada crude, ya, kemudian itu ada LPG, dan juga ada bahan bakar minyak jadi. Itu jadi. Itu kan komitmen pemerintah. Itu sudah disampaikan nilainya US$ 15,5 miliar," jelasnya saat ditemui di Gedung DPR MPR, Jakarta, Jumat (15/8/2025).

Seperti diketahui, sepanjang tahun 2024 lalu, Indonesia tercatat telah mengimpor produk hasil minyak senilai US$ 21,6 miliar atau Rp 352,38 triliun. Namun demikian, dari total impor tersebut, kontribusi impor hasil minyak dari Amerika Serikat (AS) hanya sebagian kecil.

Berdasarkan data dari Dewan Ekonomi Nasional (DEN), impor hasil minyak dari AS hanya sebesar US$ 19 juta atau sekitar 0,1% dari total impor Indonesia. Hal ini menunjukkan kontribusi yang sangat kecil dalam pasokan energi domestik.

Adapun Singapura menjadi negara asal impor terbesar dengan nilai mencapai US$ 11,40 miliar atau 53% dari total impor BBM RI. Diikuti oleh Malaysia dengan US$ 4,52 miliar atau 21%.

Kemudian, China sebesar US$ 1,04 miliar atau 5%, Arab Saudi sebesar US$ 0,83 miliar atau 4%, India sebesar US$ 0,73 miliar atau 3%.

Selanjutnya, ada Korea Selatan sebesar US$ 0,72 miliar atau 3%, dan Negara lainnya sebesar US$ 2,31 miliar atau 11%.


(wia)
Saksikan video di bawah ini:

Video: Warga AS Ketiban 'Petaka' - Bea Cukai Gagalkan Penyelundupan