Prabowo: Pengangguran Turun, 3,6 Juta Lapangan Kerja Baru Diciptakan

Arrijal Rachman, CNBC Indonesia
Jumat, 15/08/2025 15:41 WIB
Foto: Presiden Prabowo Subianto menyampaikan paparan dalam Rapat Paripurna RUU APBN Tahun Anggaran 2026 dan Nota Keuangan di Gedung MPR/DPR RI, Jakarta, Jumat (15/8/2025). (Tangkapan Layar Youtube/DPR RI)

Jakarta, CNBC Indonesia - Presiden Prabowo Subianto menyebut tingkat pengangguran di Indonesia turun 4,76% pada Februari 2025, dari 4,82% pada tahun lalu.

Dia menyebut, sebanyak 3,6 juta lapangan kerja baru berhasil diciptakan. Hal ini menurutnya tak lain karena dipicu adanya hilirisasi di Tanah Air yang berdampak pada kesejahteraan rakyat.

Hal ini menurutnya sebuah capaian di tengah sejumlah tantangan, khususnya ketidakpastian global, selama 10 bulan dirinya menjabat sebagai Presiden RI.


"10 bulan pertama ini kita semua kerja keras bersatu padu wujudkan cita-cita bangsa di tengah lingkungan global yang bergerak sangat dinamis penuh ketidakpastian, tensi geopolitik memanas, perang fisik di mana-mana, perang tarif jadi ancaman ekonomi global, tata kelola dunia berubah drastic, prinsip my country first menjadi semakin dominan menekan ekonomi dan timbulkan biaya tinggi bagi seluruh negara," tuturnya pada Pidato RUU APBN 2026 dan Nota Keuangan dalam Rapat Paripurna DPR RI, Jumat (15/08/2025).

"Dengan dukungan semua komponen bangsa, pemerintah bersatu padu berjuang agar rakyat tetap terlindungi, ekonomi Indonesia tetap stabil, dan layanan publik dapat berjalan efektif," ujarnya.

Hasilnya, lanjutnya, perekonomian RI pada Kuartal II-2025 tumbuh 5,12% secara tahunan.

"Lebih dari setengahnya adalah kontribusi dari aktivitas konsumsi masyarakat yang meningkat 4,97%, ekspor kita tumbuh kuat 10,67%, nilai tambah dari hilirisasi jadi penyumbang terbesar kuatnya ekspor kita kuatnya ekonomi menunjang kesejahteraan rakyat," paparnya.

"Tingkat pengangguran turun jadi 4,76% di Februari 2025 dari 4,82% pada tahun lalu dengan 3,6 juta lapangan kerja baru yang berhasil diciptakan, tingkat kemiskinan ditekan jadi 8,47%, terendah sepanjang sejarah," tuturnya.

"Pemerintah bekerja keras agar inflasi tetap rendah di kisaran 2,4%, sehingga menjaga daya beli rakyat, terutama masyarakat tidak mampu," tandasnya.


(wia)
Saksikan video di bawah ini:

Video: Mau Ekonomi 5,4% di 2026, Ekonom Ungkap PR Prabowo