Internasional

LCS Panas! Kapal Perang AS Wara-wiri di Lokasi Tabrakan Armada China

Thea Fathanah Arbar, CNBC Indonesia
Jumat, 15/08/2025 14:30 WIB
Foto: USSCharleston (LCS 18) melakukan latihan taktik divisi dengan MarineNationale fregat FS Vendémiaire (F 734) di Laut Filipina, 28 Maret. (Tangkapan Layar via Twitter @USNavy)

Jakarta, CNBC Indonesia - Ketegangan di Laut China Selatan terus memuncak. Kapal perusak berpeluru kendali Amerika Serikat (AS), USS Higgins (DDG 76), melaksanakan operasi Kebebasan Navigasi (Freedom of Navigation Operation/FONOP) di dekat Beting Scarborough, wilayah sengketa yang diklaim China, Filipina, dan Taiwan.

Langkah ini dilakukan hanya dua hari setelah dua kapal militer China bertabrakan saat mengejar kapal Penjaga Pantai Filipina di area yang sama. Kehadiran kapal AS langsung pada Rabu (13/8/2025) telah memicu protes keras dari Beijing.

Militer China menuduh kapal AS melanggar kedaulatan teritorialnya. Namun, Angkatan Laut AS menegaskan operasinya sah dan sesuai hukum internasional.


"USS Higgins menegaskan hak dan kebebasan navigasi di Laut China Selatan dekat Scarborough Shoal, sesuai hukum internasional," kata juru bicara Armada ke-7 AL AS, Letnan Sarah Merrill, kepada CNN, dikutip Jumat (15/8/2025).

Merrill membantah klaim China yang menyebut kapal AS diusir. "Pernyataan China tentang misi ini salah. Amerika Serikat akan terus terbang, berlayar, dan beroperasi di mana pun hukum internasional mengizinkan. Tidak ada pernyataan China yang akan menghalangi kami," tegasnya.

Beting Scarborough terletak sekitar 222 kilometer barat pulau Luzon, Filipina, dan berada dalam zona ekonomi eksklusif (ZEE) negara itu. Meski begitu, sejak 2012 China menguasai perairan tersebut dengan menempatkan kapal penjaga pantai secara permanen.

Selain USS Higgins, kapal tempur pesisir USS Cincinnati juga terpantau berada di sekitar Scarborough Shoal pada hari yang sama, menurut juru bicara Penjaga Pantai Filipina, Jay Tarriela. Merrill hanya mengonfirmasi bahwa kapal tersebut beroperasi di Laut China Selatan tanpa menjelaskan lokasi detailnya.

Peneliti S. Rajaratnam School of International Studies (RSIS) Singapura, Collin Koh, mencatat ini merupakan FONOP pertama AS di Scarborough Shoal dalam lebih dari enam tahun, dan FONOP kedua di Laut China Selatan pada 2025.

Ketegangan kian meningkat setelah insiden tabrakan pada Senin (11/8/2025), ketika kapal perusak Angkatan Laut China dan kapal Penjaga Pantai China saling menghantam saat mengejar kapal Filipina.

Media pemerintah China, Global Times, menuding kapal Filipina melakukan manuver berbahaya. Sementara itu, analis pertahanan AS menyalahkan kapal China sebagai pihak yang menyalip dan tidak memberi sinyal sesuai aturan pelayaran.

Pakar maritim China, Yang Xiao, menuding AS melatih Filipina menggunakan "taktik zona abu-abu" yang dinilai dapat memicu salah perhitungan dan meningkatkan risiko konflik di laut.

 


(luc/luc)
Saksikan video di bawah ini:

Video: Marcos Tekankan Netralitas, Ekonomi Filipina Diuji