Dear WNI! Korsel Juga Rayakan Kemerdekaan di Agustus, Dekat-Dekat RI
Jakarta, CNBC Indonesia - Bukan hanya RI yang merayakan kemerdekaan di Agustus. Negara lain seperti Korea Selatan (Korsel) ternyata juga melakukannya.
Negeri Ginseng merayakan Hari Pembebasan ke-80 dari penjajahan Jepang pada Jumat (15/8/2025). Kemerdekaan hanya dua hari setelah Korea Utara (Korut) menggelar peringatan serupa pada 13 Agustus.
Dalam pidatonya di Seoul, Presiden Lee Jae Myung menegaskan komitmennya untuk menghormati sistem politik Korut dan menolak gagasan "penyatuan". Lee menyampaikan, pemerintahannya tidak akan melakukan tindakan bermusuhan terhadap Pyongyang, sekaligus menawarkan langkah-langkah untuk memulihkan kesepakatan militer 2018 yang sempat terhenti di era pemerintahan sebelumnya.
"Kami menegaskan rasa hormat terhadap sistem yang berlaku di Utara, dan tidak berniat melakukan bentuk unifikasi melalui penyerapan," ujar Lee di Sejong Center for Performing Arts dikutip Yonhap.
Meski mengulurkan perdamaian, namun Lee menekankan denuklirisasi sebagai syarat utama ketenangan Semenanjung Korea. Kawasan, tegasnya, harus bebas dari senjata nuklir dan dibangun di atas kerja sama bersahabat dengan negara-negara tetangga.
Pernyataan ini datang sehari setelah adik pemimpin Korut Kim Jong Un, Kim Yo Jong, menolak tawaran rekonsiliasi dari pemerintahan Lee. Ia menyebutnya sebagai "mimpi kosong."
Sejak menjabat Juni lalu, Lee telah memerintahkan penghentian siaran propaganda di perbatasan dan meminta aktivis menghentikan pengiriman balon ke wilayah Korut. Militer Korsel melaporkan bahwa langkah itu direspons dengan penghentian siaran oleh pihak Utara, meski dibantah oleh Kim Yo Jong.
Selain soal hubungan antar-Korea, Lee juga menyinggung hubungan dengan Jepang yang tahun ini menandai 60 tahun normalisasi diplomatik. Ia menegaskan akan menjalankan "diplomasi shuttle" untuk memperkuat kerja sama yang saling menguntungkan, seraya meminta Tokyo menghadapi sejarah masa lalu dengan jujur.
Lee dijadwalkan mengunjungi Jepang pada 23-24 Agustus untuk bertemu PM Shigeru Ishiba sebelum bertolak ke AS guna menghadiri pertemuan dengan Presiden Donald Trump. Kunjungan ke Tokyo itu diharapkan menjadi momentum memperkuat kerja sama trilateral Korsel-Jepang-AS demi stabilitas kawasan.
(sef/sef)