
"Neraka" di Eropa Menggila, Korban Jiwa Mulai Berjatuhan

Jakarta, CNBC Indonesia - Gelombang panas ekstrem dan angin kencang memicu kebakaran hutan besar-besaran di Eropa selatan, menewaskan sedikitnya tiga orang dan memaksa ribuan warga mengungsi. Uni Eropa (UE) telah mengirim bantuan darurat untuk membantu Yunani dan Spanyol yang menjadi pusat titik api terparah.
Melansir Reuters pada Jumat (15/8/2025), ratusan petugas pemadam kebakaran telah dikerahkan di Yunani, Spanyol, Portugal, dan Albania. Sebagian kebakaran diduga dipicu oleh pelaku pembakaran, memperburuk kondisi yang sudah rapuh akibat musim panas kering imbas perubahan iklim.
"Dalam keadaan seperti itu, percikan api saja sudah cukup untuk memicu kebakaran yang dapat dengan cepat lepas kendali," ujar Menteri Perlindungan Sipil dan Perubahan Iklim Yunani Giannis Kefalogiannis, Kamis (14/8/2025).
Di Yunani, lebih dari 200 petugas pemadam dan 11 pesawat berjuang memadamkan api di dekat pelabuhan Patras, Peloponnesos Barat. Polisi menangkap tiga orang yang diduga sengaja memicu kebakaran tersebut. Tahun ini, Yunani mengerahkan rekor 18.000 petugas pemadam kebakaran.
Di Spanyol, kebakaran menewaskan tiga orang, termasuk relawan pemadam Jaime Aparicio (37), yang menderita luka bakar 85% setelah terjebak saat membuat sekat bakar. Sedikitnya 9.000 warga dievakuasi dari wilayah terdampak 11 kebakaran besar yang memutus akses jalan dan menghentikan layanan kereta api.
Di Portugal, hampir 1.000 petugas pemadam memadamkan api di dekat desa pegunungan Piodao. Sementara itu, kebakaran selama 11 hari di Vila Real akhirnya berhasil dikendalikan.
Di Albania, kebakaran di wilayah Sopot menghancurkan puluhan rumah dan lahan pertanian. Perdana Menteri Edi Rama menyebut 137 pelaku pembakaran telah diidentifikasi sejak Juni. Clirim Conku (61), petani di Albania selatan, kehilangan kebun anggur, kebun zaitun, dan seluruh ternaknya.
"Saya menggunakan segala cara untuk memadamkan api. Serbet basah ini menyelamatkan hidup saya," ujarnya.
Sementara itu, pemilik restoran di dekat Patras, Dimitris Daskas (57), mengalami patah tangan saat menyelamatkan properti. "Istri saya menelepon layanan darurat untuk memberi tahu kami bahwa kami terbakar. Mereka bahkan tidak menjawab," keluhnya.
Menurut Sistem Informasi Kebakaran Hutan Eropa (EFFIS), Semenanjung Iberia menyumbang hampir setengah dari total 500.000 hektar lahan yang terbakar di Uni Eropa sepanjang tahun ini.
(luc/luc)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Eropa Terbakar! Gelombang Panas Picu 'Neraka' di Spanyol hingga Italia
