Internasional

Eropa Selatan bak "Neraka", Suhu Tembus Rekor-Kebakaran Menggila

Thea Fathanah Arbar, CNBC Indonesia
14 August 2025 12:30
Kebakaran hutan di Spanyol makin meluas hingga memaksa otoritas berwenang mengevakuasi 1.400 orang di wilayah Castille dan Leon, Senin (11/8/2025) pagi. (REUTERS/Juan Medina)
Foto: Kebakaran hutan di Spanyol makin meluas hingga memaksa otoritas berwenang mengevakuasi 1.400 orang di wilayah Castille dan Leon, Senin (11/8/2025) pagi. (REUTERS/Juan Medina)

Jakarta, CNBC Indonesia - Gelombang panas ekstrem disertai angin kencang memicu kebakaran hutan masif di sejumlah negara Eropa selatan. Fenomena ini setidaknya telah menewaskan sedikitnya enam orang, menghancurkan ribuan hektar lahan, dan memaksa ribuan warga serta turis mengungsi.

Menurut Pusat Penelitian Gabungan EU Science Hub, kebakaran hutan telah melanda hampir 440.000 hektare wilayah Eropa selatan sepanjang 2025, dua kali lipat rata-rata periode yang sama sejak 2006.

Laporan Greenpeace menyebutkan, investasi 1 miliar euro (Rp18 triliun) per tahun dalam pengelolaan hutan dapat mencegah kerusakan hingga 9,9 juta hektare. Namun, jika pencegahan diabaikan, biaya pemadaman dan restorasi bisa mencapai 99 miliar euro atau sekitar Rp1.782 triliun.

"Kerusakan akibat kebakaran ini bukan hanya kehilangan hutan, tetapi juga biaya pemulihan yang sangat besar," kata Alexander Held, pakar senior manajemen kebakaran di European Forest Institute, seperti dikutip Reuters pada Kamis (14/8/2025).

Di Yunani, kebakaran menghancurkan kebun zaitun dan hutan di Patras hingga membakar pabrik semen dan melumpuhkan layanan kereta api. Pemerintah memerintahkan evakuasi kota berpenduduk 7.700 jiwa dan dua desa sekitar, sementara pulau wisata Chios dan Cephalonia juga masuk zona evakuasi.

"Seperti kiamat. Semoga Tuhan menolong kami," ujar Giorgos Karvanis, relawan dari Athena.

Di Spanyol, seorang relawan pemadam tewas akibat luka bakar saat membuat sekat bakar di Nogarejas, wilayah Castile dan Leon. Badan cuaca nasional AEMET memperingatkan hampir seluruh wilayah berada pada risiko kebakaran ekstrem.

Menteri Lingkungan Hidup Spanyol, Sara Aagesen, menyebut banyak kebakaran diduga ulah pembakar. Polisi telah menangkap seorang petugas pemadam di Avila serta menyelidiki dua tersangka lain di Galicia dan Cadiz.

Sementara Portugal menghadapi kebakaran di Trancoso yang kembali membesar akibat sambaran petir, sementara Albania melaporkan 24 titik kebakaran aktif dengan 10.000 personel dikerahkan.

"Kami tak bisa berbuat apa-apa, ini seperti bubuk mesiu," kata Hajri Dragoti, warga Narte yang mengungsi sambil membawa ternak.

Spanyol memasuki hari ke-10 gelombang panas dengan suhu mencapai 45°Celcius, salah satu yang terpanjang dalam catatan sejarah. Italia pun mengeluarkan peringatan panas ekstrem di 16 kota. Situasi ini juga membuat Paus Leo memindahkan audiensi mingguan Vatikan ke dalam ruangan demi menghindari risiko kesehatan akibat cuaca ekstrem.

 


(luc/luc)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Eropa Terbakar! Gelombang Panas Picu 'Neraka' di Spanyol hingga Italia

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular