
Eropa Digulung Malapetaka! "Neraka Bocor" Terparah, Suhu Tembus Segini

Jakarta, CNBC Indonesia - Gelombang panas ekstrem melanda Eropa, memicu musim kebakaran hutan terluas dalam dua dekade terakhir. Ribuan hektar lahan terbakar di Spanyol, Portugal, Prancis, Italia, hingga Balkan, dengan suhu di beberapa wilayah mencapai 43°Celcius.
Saat ini Benua Biru menghadapi musim kebakaran hutan terburuk yang pernah tercatat, dengan total area terdampak mencapai 2,4 juta hektar per awal Agustus 2025. Menurut data European Forest Fire Information System yang diolah CNN, angka ini lebih dari dua kali lipat rata-rata tahunan 865.000 hektare.
Kebakaran hebat melanda Spanyol, Portugal, Prancis, Italia, hingga negara-negara Balkan, seiring suhu yang melonjak di atas 100 derajat Fahrenheit (sekitar 38°Celcius) di banyak wilayah.
Badan meteorologi Spanyol, AEMET, memperingatkan, "Bahayanya luar biasa," dengan suhu di beberapa wilayah diperkirakan mencapai lebih dari 110 derajat Fahrenheit (43°Celcius) pekan ini.
Di Spanyol, hampir 1.000 petugas pemadam dikerahkan untuk memerangi puluhan titik api. Salah satu kebakaran terbesar terjadi di Tres Cantos dekat Madrid, menghanguskan 2.500 hektar dan menewaskan satu orang akibat luka bakar parah. Di Tarifa, 2.000 orang, termasuk wisatawan, terpaksa dievakuasi dari kawasan pantai populer.
Portugal juga menghadapi situasi serupa. Kebakaran besar di Trancoso telah menghanguskan lebih dari 7.500 hektare lahan, sementara di Vila Real, api berkobar selama 10 hari berturut-turut.
"Kami seperti sedang dipanggang hidup-hidup, ini tidak bisa terus berlanjut," ujar Alexandre Favaios, wali kota setempat, dikutip Reuters, Rabu (13/8/2025).
Italia selatan mencatat puluhan kebakaran di sekitar Gunung Vesuvius, memaksa penutupan jalur pendakian. Kementerian kesehatan Italia mengeluarkan peringatan panas ekstrem untuk 16 kota besar.
Di Prancis, kebakaran di wilayah selatan Aude menjadi yang terbesar sejak 1949, menewaskan satu orang. Meski api mulai terkendali, gelombang panas yang terus berlanjut dikhawatirkan memicu kebakaran baru.
Kebakaran juga meluas ke Balkan. Di Albania, titik api bahkan mengancam kawasan wisata "Mata Biru" yang dilindungi. Montenegro dan Kroasia melaporkan kebakaran di dekat kota besar seperti Podgorica dan Split.
Para ilmuwan menegaskan, Eropa adalah benua dengan laju pemanasan tercepat di dunia. Peningkatan suhu akibat krisis iklim membuat musim panas lebih kering dan panas, sehingga risiko kebakaran di tahun-tahun mendatang akan semakin besar.
(luc/luc)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Eropa Terbakar! Gelombang Panas Picu 'Neraka' di Spanyol hingga Italia
