
Putin Temui Trump di Alaska, Ramai Kapal Perang "Kepung" Wilayah Ini

Jakarta, CNBC Indonesia - Amerika Serikat mengerahkan kapal perangnya di Pasifik Utara di tengah meningkatnya aktivitas militer Rusia dan China yang melakukan patroli bersama mendekati kepulauan terluar Alaska.
Langkah ini mencerminkan ketegangan strategis di kawasan Asia-Pasifik, menjelang pertemuan penting antara Presiden AS dan Rusia di Alaska pada Jumat terkait perang Ukraina.
Juru bicara Armada Ketiga AS mengonfirmasi kepada Newsweek pada Rabu bahwa kapal perusak USS Carl M. Levin tengah berlayar untuk "operasi rutin." Ia menambahkan, Angkatan Laut AS memang sering beroperasi di Pasifik Utara untuk "mendukung pertahanan maritim tanah air."
Foto-foto yang dirilis Angkatan Laut pada 30 Juli-6 Agustus menunjukkan Carl M. Levin beroperasi di lokasi yang dirahasiakan di Pasifik Utara. Keterangan foto menyebutkan, "Angkatan Laut AS secara rutin melakukan latihan dan operasi di Samudra Pasifik Utara untuk menjaga kesiapan, menyempurnakan taktik, mencegah konflik, dan mendukung pertahanan maritim tanah air."
Foto terbaru, diambil pada 6 Agustus dan dirilis Rabu, memperlihatkan para pelaut di kapal tersebut mengamati daratan yang tidak diungkapkan. Evergreen Intel, analis intelijen sumber terbuka di platform X, mengatakan foto itu dilacak lokasinya di dekat Pulau Adak di Kepulauan Aleut. Menurutnya, kapal perang tersebut kemungkinan meninggalkan Pelabuhan Adak dan berlayar ke arah utara.
Media lokal The Alaska Landmine juga membagikan foto pada Selasa yang menunjukkan sebuah kapal perusak tidak teridentifikasi melintas di dekat Pulau Adak.
Sementara itu, kapal-kapal Rusia dan China yang melakukan patroli gabungan dilaporkan sudah mencapai sebuah pelabuhan di wilayah Timur Jauh Rusia pada Selasa, sekitar 575 mil dari Pulau Attu, pulau paling barat di Kepulauan Aleut Alaska. Patroli ini dimulai pekan lalu di kawasan Asia-Pasifik.
Kehadiran mereka menambah dinamika keamanan di kawasan, terlebih China juga mengirim lima kapal riset ke perairan Arktik dekat Alaska, memperkuat kehadirannya di wilayah tersebut. Komando Utara AS mengatakan kepada Newsweek pada Senin bahwa pihaknya memantau kelima kapal China itu.
"Meskipun kapal-kapal tersebut beroperasi di perairan internasional dan tidak dianggap sebagai ancaman pertahanan tanah air, jumlahnya meningkat dibanding tahun-tahun sebelumnya," jelas Komando Utara AS.
Kemitraan Rusia-China yang mereka sebut "tanpa batas" menjadi latar belakang patroli ini. Kedua negara semakin memperdalam kerja sama dan koordinasi di berbagai bidang, termasuk militer dan keamanan, untuk menantang pengaruh AS di kawasan.
USS Carl M. Levin yang berbasis di Pearl Harbor, Hawaii, setelah resmi dioperasikan pada 2023, memiliki rekam jejak uji coba pertahanan udara dan rudal yang mengesankan, termasuk berhasil mencegat dua rudal balistik jarak pendek dan dua rudal jelajah.
Sebelum penugasan di Pasifik Utara, kapal ini ikut serta dalam Los Angeles Fleet Week akhir Mei dan mengunjungi Naval Surface Warfare Center di Port Hueneme, California, untuk evaluasi dan inspeksi.
Armada Ketiga AS menegaskan dalam pernyataan foto pada Rabu, "U.S. 3rd Fleet bekerja sama dengan sekutu dan mitra kami untuk memajukan kebebasan navigasi, supremasi hukum, dan prinsip-prinsip lain yang menopang keamanan kawasan Indo-Pasifik."
(luc/luc)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Rudal Rusia Hantam Jemaat Gereja Ukraina, 34 Tewas
