Tertinggi Dalam 5 tahun, DPR Apresiasi Investasi Sektor ESDM Rp 225,9T

Elga Nurmutia, CNBC Indonesia
Senin, 11/08/2025 20:20 WIB
Foto: Ketua Komisi XII DPR RI, Bambang Patijaya menyampaikan pemaparan dalam acara CNBC Indonesia Economic Update 2025 di Jakarta, Rabu (18/6/2025). (CNBC Indonesia/Muhammad Sabki)

Jakarta, CNBC Indonesia - Ketua Komisi XII DPR RI, Bambang Patijaya mengapresiasi capaian investasi sektor Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) pada semester I-2025 yang mencapai Rp 225,9 triliun atau setara US$ 13,9 miliar.

Berdasarkan data Kementerian ESDM, nilai ini merupakan yang tertinggi dalam lima tahun terakhir, sekaligus mencatat kenaikan Rp 44,9 triliun. Raihan ini meningkat 24,8% dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya sebesar Rp 181 triliun atau US$ 11,2 miliar.

Dia menjelaskan, tren positif ini melanjutkan capaian di tahun-tahun sebelumnya. Sebagai pengingat, realisasi investasi semester I-2023 mencapai US$ 11,8 miliar (setara sekitar Rp 177,3 triliun), tahun 2022 sebesar US$ 9,6 miliar (sekitar Rp 144,3 triliun), dan tahun 2021 sebesar US$ 10,9 miliar (sekitar Rp 158,6 triliun). Pesatnya pertumbuhan pada 2025 mencerminkan bahwa sektor ESDM terus menjadi magnet investasi meski dihadapkan pada fluktuasi harga komoditas global.


Tak hanya itu, Bambang pun turut memberikan apresiasi khusus terhadap kinerja sektor migas yang menjadi kontributor terbesar dalam realisasi investasi semester I-2025. Menurut dia, keberhasilan menjaga dan meningkatkan investasi hulu migas di tengah dinamika pasar global patut diapresiasi karena perannya vital dalam menjaga pasokan energi, meningkatkan produksi, dan membuka lapangan kerja. "Migas tetap menjadi tulang punggung energi nasional dalam jangka menengah, sekaligus menjadi jembatan menuju bauran energi yang lebih bersih," ujar politisi Partai Golkar itu.

Lebih jauh, ia juga menyoroti pertumbuhan investasi di subsektor energi baru terbarukan (EBT) dan hilirisasi mineral strategis, seperti nikel, tembaga, dan bauksit, yang semakin signifikan. Dia bilang, kombinasi antara penguatan sektor migas dan percepatan EBT menciptakan portofolio investasi yang lebih seimbang dan berkelanjutan.

Tak ketinggalan, Bambang memberikan apresiasi kepada Kementerian ESDM yang dinilai berhasil menjaga iklim investasi melalui penyederhanaan perizinan, kepastian regulasi, dan promosi peluang investasi secara terukur.

"Konsistensi kebijakan dan respons cepat terhadap dinamika pasar menjadi faktor penting dalam menjaga kepercayaan investor," kata legislator asal daerah pemilihan Bangka Belitung itu.

Di samping itu, dia menegaskan, keberlanjutan tren positif ini memerlukan penguatan rantai pasok domestik, peningkatan kapasitas sumber daya manusia, dan transfer teknologi. Mengingat, keberhasilan sektor ESDM tidak hanya diukur dari angka investasi, tetapi juga dari dampaknya terhadap nilai tambah ekonomi, penciptaan lapangan kerja, dan kontribusi terhadap target penurunan emisi karbon.

Untuk itu, dia mempertegas komitmen Komisi XII DPR RI yang akan terus mengawal kebijakan guna mendukung transisi energi berkeadilan dan pengelolaan energi berkelanjutan.

"Capaian US$ 13,9 miliar ini harus menjadi pijakan untuk mengakselerasi investasi yang lebih besar, lebih hijau, dan lebih strategis di masa depan," tandas dia.


(rah/rah)
Saksikan video di bawah ini:

Video: KEK Jadi Kunci Pertumbuhan, Aturan Harus Ikuti Potensi Daerah