Internasional

Israel Mau Kendalikan Penuh Gaza, China Beri Pernyataan Menohok!

pgr, CNBC Indonesia
Sabtu, 09/08/2025 06:15 WIB
Foto: Presiden China Xi Jinping menghadiri pertemuan dengan Presiden Rusia Vladimir Putin di Kremlin di Moskow, Rusia, 8 Mei 2025. (via REUTERS/Kirill Kudryavtsev)

Jakarta, CNBC Indonesia - Pemerintah China dengan tegas menyatakan keprihatinan yang mendalam atas rencana Israel yang akan mengambil alih kendali penuh atas Gaza City. Rencana tindakan itu diminta untuk segera dihentikan karena dianggap 'berbahaya'.

Pernyataan tegas ini disampaikan juru bicara Kementerian Luar Negeri China kepada AFP pada Jumat (8/8/2025), di tengah meningkatnya kecaman internasional terhadap agresi militer Israel di Jalur Gaza yang sudah berlangsung hampir 2 tahun.

"Gaza adalah milik rakyat Palestina dan merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari wilayah Palestina," kata Juru Bicara itu dalam pesan singkat, yang dikutip AFP, Sabtu (9/8/2025).


Ia menegaskan bahwa cara yang benar untuk meredakan krisis kemanusiaan di Gaza serta mengamankan pembebasan para sandera adalah dengan segera melakukan gencatan senjata.

"Penyelesaian menyeluruh atas konflik Gaza bergantung pada gencatan senjata; hanya dengan itu jalur menuju deeskalasi dapat dibuka dan keamanan kawasan dapat dijamin," tambahnya.

Pernyataan keras China tersebut muncul setelah Kantor Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu pada Jumat mengumumkan bahwa rencana untuk menguasai Kota Gaza telah disetujui oleh kabinet keamanan negaranya. Langkah ini disebut sebagai bagian dari strategi untuk "mengalahkan" kelompok Hamas yang menguasai wilayah tersebut.

"Militer Israel akan mengambil alih kendali atas Gaza City sambil mendistribusikan bantuan kemanusiaan kepada warga sipil di luar zona tempur," demikian pernyataan resmi dari kantor Netanyahu.

Namun, rencana itu memicu kekhawatiran serius di banyak negara, termasuk China, yang memperingatkan bahwa langkah tersebut justru akan memperburuk penderitaan lebih dari dua juta warga sipil yang tinggal di Gaza, yang kini berada di ambang kelaparan akibat blokade dan intensitas pertempuran yang tinggi.

Netanyahu sendiri menghadapi tekanan besar baik dari dalam negeri maupun dunia internasional untuk menghentikan agresi dan mencapai kesepakatan gencatan senjata, terutama demi menyelamatkan rakyat sipil serta membebaskan para sandera yang masih ditahan oleh kelompok militan Palestina.

China, dalam pernyataannya, menyatakan kesediaannya untuk bekerja sama dengan komunitas internasional guna menghentikan pertempuran sesegera mungkin.

"China bersedia bekerja sama dengan komunitas internasional untuk membantu mengakhiri pertempuran di Gaza secepat mungkin," kata juru bicara Kementerian Luar Negeri tersebut.


(pgr/pgr)
Saksikan video di bawah ini:

Video: Kejam! Israel Tembaki Warga Gaza Saat Antre Bantuan, 30 Tewas