
BI Buka-bukaan Alasan Ekonomi RI Bisa Tumbuh 5,12% di Kuartal II-2025

Jakarta, CNBC Indonesia - Deputi Gubernur Senior Bank Indonesia (BI) Destry Damayanti buka-bukaan ihwal pertumbuhan ekonomi Indonesia yang mampu tumbuh di luar dugaan banyak pihak pada kuartal II-2025, yakni mencapai 5,12% secara tahunan atau year on year (yoy).
Destry menyebut pertumbuhan itu menjadi salah satu yang tertinggi di banding negara-negara lain yang kapasitas ekonominya setara. Penyebabnya didorong oleh kekuatan konsumsi dan investasi di dalam negeri yang terjadi selama kuartal II-2025.
"Kemarin baru saja BPS mengumumkan pertumbuhan ekonomi kita yang terjaga di level 5,12% secara tahunan dan ini adalah salah satu pertumbuhan terbaik dibanding peers group kita," kata Destry saat membuka sesi talkshow di sela pagelaran Karya Kreatif Indonesia (KKI) 2025 di Jakarta Convention Center, Kamis (7/8/2025).
Kekuatan ekonomi domestik yang kuat itu kata Destry tercermin dari pertumbuhan kuat konsumsi rumah tangga sebesar 4,97% secara tahunan, serta investasi dengan laju mencapai 6,99% dan ekspor 10,67% pada kuartal II-2025. Setiap komponen PDB itu ia sebut terstimulasi karena domestic demand yang kuat.
"Yang membedakan kita dengan negara lain karena kita mempunyai domestic demand yang sangat kuat sekali, itu juga ditunjukkan dengan konsumsi masyarakat kita, kemudian domestic economy kita yang terus tumbuh sehingga membutuhkan investasi yang besar," papar Destry.
Meski pertumbuhan kuartal II-2025 sudah kembali ke jalur pertumbuhan ekonomi kisaran 5%, Destry memastikan BI bersama dengan pemerintah akan terus bersinergi mencari sumber-sumber pendorong laju pertumbuhan lebih cepat ke depannya. Salah satunya yang menurut dia bisa dioptimalkan ialah sektor pariwisata.
"Salah satu potensi yang perlu terus kita tingkatkan dan terus kita sosialisasikan ke luar itu adalah potensi pariwisata kita. Indonesia negara yang kaya dengan budaya nya itu luar biasa sekali," ujar Destry.
(haa/haa)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Penting! Ini Jasa 'Keringat' Pekerja Migran di Neraca Pembayaran RI
