Soal Anggaran Pendidikan 20%, Sri Mulyani: Tak Akan Disia-siakan!

Emir Yanwardhana, CNBC Indonesia
07 August 2025 10:13
Menteri Keuangan, Sri Mulyani Indrawati memberikan pembekalan kepada para Calon Duta Besar Luar Biasa dan Berkuasa Penuh Republik Indonesia. (Instagram/smindrawati)
Foto: Menteri Keuangan, Sri Mulyani Indrawati memberikan pembekalan kepada para Calon Duta Besar Luar Biasa dan Berkuasa Penuh Republik Indonesia. (Instagram/smindrawati)

Jakarta, CNBC Indonesia - Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati menegaskan anggaran pendidikan yang dialokasikan sebesar 20% dari APBN tidak akan disia-siakan.

Hal ini diungkapkan oleh Sri Mulyani dalam Konvensi Sains, Teknologi, dan Industri 2025, di Bandung, Kamis (7/9/2025).

Menurut Sri Mulyani, jika anggaran pendidikan tidak terbelanjakan, maka anggaran ini akan masuk ke dana abadi yang dikelola oleh Lembaga Pengelola Dana Pendidikan atau LPDP

"Anggaran 20% di dalam APBN yang diamanatkan konstitusi tidak wasted. Jadi kalau tidak terbelanjakan dia harus menjadi dana abadi.," papar Sri Mulyani.

Sri Mulyani pun memceritakan bahwa dirinya banyak melihat bagaimana sekolah-sekolah tidak mampu menghabiskan belanja pendidikan. Beberapa sekolah kerap memakai dana pendidikan untuk menganti kursi sekolah, padahal kursinya masih bagus.

"Kenapa sekarang gak ada yang tau ngelabur, ngecet sekolah, ganti pagar padahal dia adalah karena dia gak tau bagaimana menghabiskan dana pendidikan," katanya.

Melihat fenomena ini, dia menegaskan Kementerian Keuangan yang dipimpinnya memastikan bahwa dana pendidikan tidak terbuang sia-sia. Oleh sebab itu, dibentuklah dana abadi.

Kemudian, dia menuturkan salah satu motif yang juga mendorong pembentukan dana abadi ini adalah pengalaman dirinya ketika menjadi Menteri Keuangan di 2005. Saat itu, dia mengaku minder karena beberapa menteri keuangan di lingkup ASEAN selalu membanggakan staffnya yang lulusan universitas terbaik.

"Itu saya merasa minder. karena banyak orang Indonesia yang tidak mampu (untuk) sekolah di the best university. Sesama Menteri Keuangan waktu itu saya even di lingkungan ASEAN, Malaysia, Singapura, mereka selalu bilang, oh I have my staff, udah belajar di Harvard, Columbia, di Stanford, di London School of Economics," paparnya.

"Mereka bilang, anak buah saya gak ada yang belajar di situ. Dan kita merasa suddenly we realize kita harus checking out. Sehingga muncullah keinginan untuk bisa mengirim orang Indonesia," lanjutnya.

Inilah yang menjadi dasar mengapa Menteri Keuangan, kata Sri Mulyani, berupaya keras agar menjaga dengan baik mandat dana pendidikan.


(haa/haa)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Sri Mulyani Kucurkan Rp 95,74 Miliar untuk SMA Taruna Nusantara

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular