Foto Internasional

Potret Putin "Acak-Acak" Ukraina, Hujani Donetsk dengan Rudal

Reuters, CNBC Indonesia
Rabu, 06/08/2025 21:50 WIB

Rusia serang apartemen di Wilayah Donetsk, Satu orang dilaporkan tewas dan 11 orang lainnya mengalami luka-luka.

1/5 Petugas pemadam kebakaran bekerja di lokasi gedung apartemen yang terkena serangan militer Rusia, di tengah serangan Rusia terhadap Ukraina, di Wilayah Donetsk, di kota Kramatorsk, Ukraina, 31 Juli 2025. (REUTERS/Yevhen Titov)

Petugas pemadam kebakaran bekerja di lokasi gedung apartemen yang terkena serangan militer Rusia, di tengah serangan Rusia terhadap Ukraina di Wilayah Donetsk, Kramatorsk, Ukraina. (REUTERS/Yevhen Titov)

2/5 Petugas pemadam kebakaran bekerja di lokasi gedung apartemen yang terkena serangan militer Rusia, di tengah serangan Rusia terhadap Ukraina, di Wilayah Donetsk, di kota Kramatorsk, Ukraina, 31 Juli 2025. (REUTERS/Yevhen Titov)

Satu orang dilaporkan tewas dan 11 orang lainnya mengalami luka-luka. (REUTERS/Yevhen Titov)

3/5 Petugas pemadam kebakaran bekerja di lokasi gedung apartemen yang terkena serangan militer Rusia, di tengah serangan Rusia terhadap Ukraina, di Wilayah Donetsk, di kota Kramatorsk, Ukraina, 31 Juli 2025. (REUTERS/Yevhen Titov)

Dikutip dari Reuters, Gubernur wilayah Donetsk timur, Vadym Filashkin, mengatakan orang-orang kemungkinan terjebak di bawah reruntuhan bangunan. (REUTERS/Yevhen Titov)

4/5 Petugas pemadam kebakaran bekerja di lokasi gedung apartemen yang terkena serangan militer Rusia, di tengah serangan Rusia terhadap Ukraina, di Wilayah Donetsk, di kota Kramatorsk, Ukraina, 31 Juli 2025. (REUTERS/Yevhen Titov)

Di sisi lain, Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky telah mendesak pertemuan dengan Presiden Vladimir Putin untuk mengakhiri perang. (REUTERS/Yevhen Titov)

5/5 Petugas pemadam kebakaran bekerja di lokasi gedung apartemen yang terkena serangan militer Rusia, di tengah serangan Rusia terhadap Ukraina, di Wilayah Donetsk, di kota Kramatorsk, Ukraina, 31 Juli 2025. (REUTERS/Yevhen Titov)

Namun, Kremlin pada hari Kamis (24/7/2025) lalu membuat kemungkinan pertemuan semacam itu akan sulit untuk segera terjadi. (REUTERS/Yevhen Titov)