Terungkap! 3 Sektor Andalan yang Bikin Ekonomi Moncer 5,12%
Jakarta, CNBC Indonesia - Pertumbuhan ekonomi pada kuartal II-2025 tercatat 5,12%.Pertumbuhan ini lebih tinggi dibandingkan kuartal I - 2025 sebesar 4,87% dan lebih tinggi dari kuartal II - 2024 sebesar 5,05%.
Menteri Koordinator Bidang Perekonomian, Airlangga Hartarto menilai pertumbuhan tersebut didorong oleh sektor lapangan usaha yang terus bertumbuh.
Sepanjang kuartal kedua, industri pengolahan menunjukkan kinerja terbaik dengan pertumbuhan mencapai 5,68% sepanjang kuartal II-2025 atau memberikan kontribusi 18,67% terhadap Produk Domestik Bruto (PDB) nasional.
"Nah industri pengolahan ini tumbuh kuat, ini ditopang oleh logam dasar tumbuh 14,91%, ini secara year-on-year, walaupun ada sektor alternatif, tapi ini mulai masih tumbuh, kemudian industri makanan minuman juga masih tumbuh 6,15%, CPO minyak sawit masih tumbuh, kimia, farmasi, obat-obatan ini juga relatif tumbuh untuk sekitar 43,17% untuk kimia dasar, dan yang organik 16,06%," ujar Airlangga dalam konferensi pers, Selasa (6/8/2025).
Selain itu, Airlangga pun menyoroti beberapa sektor lain yang juga menunjukkan pertumbuhan. Seperti sektor jasa yang tumbuh 4,65%, dan sektor konstruksi tumbuh di angka 4,98% atau menyumbang 9,48% terhadap PDB nasional.
Terkait dengan lapangan kerja, Airlangga menyebutkan angkatan bekerja telah meningkat secara tahunan. Pada Februari 2025, angkatan kerja bertambah 3,59 juta menjadi 145,77 juta dibandingkan 142,18 juta.
Sebagai catatan, di tengah klaim data pemerintah dan BPS ini, aktivitas manufaktur Indonesia sebenarnya masih terkontraksi pada Juli 2025.
Data Purchasing Managers' Index (PMI) yang dirilis S&P Global minggu lalu, Jumat (1/8/2025) menunjukkan PMI manufaktur Indonesia ada di 49,2 pada Juli 2025 atau mengalami kontraksi, artinya PMI sudah terkontraksi selama empat bulan beruntun.
Sebelumnya, PMI sudah terkontraksi sebesar 46,7 di April, kemudian 47,4 di Mei, berlanjut di Juni (46,9), dan Juli (49,2).
PMI menggunakan angka 50 sebagai titik mula. Jika di atas 50, maka artinya dunia usaha sedang dalam fase ekspansi. Sementara di bawah itu artinya kontraksi.
(haa/haa)