
PBB Warning Israel Mau Ambil Alih Total Gaza, Sebut Konsekuensi Besar

Jakarta, CNBC Indonesia - Seorang pejabat tinggi PBB memperingatkan bahwa perluasan operasi militer Israel di Gaza akan berisiko menimbulkan "konsekuensi bencana besar". Pernyataan ini menjawab keinginan Perdana Menteri (PM) Israel Benjamin Netanyahu dilaporkan mempertimbangkan pendudukan total atas wilayah Palestina itu.
"Perluasan perang akan berisiko menimbulkan konsekuensi bencana bagi jutaan warga Palestina dan dapat semakin membahayakan nyawa para sandera yang tersisa di Gaza," ujar Asisten Sekretaris Jenderal PBB untuk Eropa, Asia Tengah, dan Amerika, Miroslav Jenca, dalam pertemuan Dewan Keamanan, dikutip AFP, Rabu (6/8/2025).
"Tidak ada solusi militer untuk konflik di Gaza atau konflik Israel-Palestina yang lebih luas," kata Jenca.
Sebelumnya, dalam kunjungan ke fasilitas pelatihan militer, Netanyahu mengatakan "penting untuk menuntaskan kekalahan musuh di Gaza". Ia menyebut akan "membebaskan semua sandera kami, dan memastikan bahwa Gaza tidak lagi menjadi ancaman bagi Israel".
Perang sudah terjadi selama 22 bulan. Tak hanya menghancurkan sebagian besar Jalur Gaza, peringatan berulang kali tentang kelaparan telah diutarakan sejumlah pemerintahan global ke Netanyahu, berharap pemimpin Israel itu menghentikan perangnya.
Serangan Israel telah menewaskan sedikitnya 61.020 warga Palestina. Sampai hari ini kekerasan masih berlangsung.
"Israel terus membatasi bantuan kemanusiaan yang masuk ke Gaza, dan bantuan yang diizinkan masuk sangat tidak memadai," ujar Jenca lagi.
"Kelaparan ada di mana-mana di Gaza, terlihat dari wajah anak-anak dan keputusasaan orang tua yang mempertaruhkan nyawa mereka untuk mendapatkan pasokan paling dasar," tambahnya.
Sementara itu, berbicara menjelang pertemuan Dewan Keamanan mengenai kondisi yang dihadapi para sandera di Gaza, Menteri Luar Negeri Israel Gideon Saar mengatakan ia datang ke PBB "untuk menempatkan isu sandera di garis depan dan tengah panggung dunia". Hamas diketahui juga memiliki sandera dari Israel sebanyak 251 orang, dengan 49 masih ditahan.
"Saya datang untuk menyerukan pembebasan segera dan tanpa syarat para sandera kami," ujarnya.
(sef/sef)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Houthi Siap Menggila Lagi, Bakal Kembali Serang Kapal di Laut Merah
