Internasional

Keji! Israel Tembak Mata Warga Gaza yang Antre Bantuan Makanan

Tommy Patrio Sorongan, CNBC Indonesia
04 August 2025 21:30
Warga Palestina membawa pasokan bantuan yang masuk ke Gaza melalui Israel, di Beit Lahia, Jalur Gaza utara, 27 Juli 2025. (REUTERS/Mahmoud Issa)
Foto: Warga Palestina membawa pasokan bantuan yang masuk ke Gaza melalui Israel, di Beit Lahia, Jalur Gaza utara, 27 Juli 2025. (REUTERS/Mahmoud Issa)

Jakarta, CNBC Indonesia - Seorang remaja Palestina berusia 15 tahun, Abdul Rahman Abu Jazar, kehilangan penglihatan di mata kirinya setelah ditembak oleh pasukan Israel saat berjuang mencari makanan untuk keluarganya. Insiden tragis ini terjadi di lokasi pembagian bantuan di Gaza, Minggu (4/8/2025).

Menurut kesaksian Abu Jazar kepada Al Jazeera, ia pergi ke lokasi pembagian bantuan sekitar pukul 2 pagi waktu setempat karena ia dan saudara-saudaranya tidak memiliki makanan sama sekali. Namun, ketegangan meningkat ketika tentara Israel mulai menembaki kerumunan. Abu Jazar mengatakan bahwa ia dan tiga orang lainnya tertembak.

"Begitu kami mulai berlari, mereka mulai menembak. Kemudian saya merasakan sesuatu seperti sengatan listrik menembus tubuh saya," kenangnya. Ia terjatuh ke tanah dan pingsan, merasa seperti "akhir sudah dekat" dan "kematian sudah di depan mata".

Setelah tersadar, ia mengetahui dari orang-orang di sekitarnya bahwa ia telah ditembak di bagian kepala, tepatnya di mata. Ketika seorang dokter memeriksa matanya, Abu Jazar tidak bisa melihat cahaya apa pun.

Dokter mendiagnosisnya mengalami cedera mata berlubang yang disebabkan oleh tembakan. Meskipun ia telah menjalani operasi, para dokter skeptis bahwa ia akan mendapatkan kembali penglihatannya di mata kirinya.

"Saya berharap penglihatan saya akan kembali, insya Allah," katanya dengan penuh harapan.

Insiden ini terjadi di tengah meningkatnya jumlah korban tewas di Gaza. Menurut otoritas kesehatan Palestina, jumlah korban tewas akibat serangan Israel sejak 7 Oktober 2023 telah melampaui 60.000 jiwa, dengan lebih dari 145.000 orang terluka.

Mayoritas korban adalah perempuan dan anak-anak. Angka ini tidak termasuk ribuan korban yang diperkirakan masih tertimbun di bawah reruntuhan.

Kasus Abdul Rahman Abu Jazar menjadi satu dari banyak bukti kekerasan yang terjadi di lokasi pembagian bantuan. PBB melaporkan bahwa hampir 900 warga Palestina telah tewas di dekat lokasi bantuan sejak Mei, banyak di antaranya adalah mereka yang putus asa mencari makanan dan pasokan.

Laporan-laporan dari lapangan, termasuk kesaksian relawan, juga mengungkapkan bahwa bantuan yang tiba seringkali dijarah atau sulit didistribusikan akibat kondisi berbahaya.


(tps/tps)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Video: Netanyahu Blokade Bantuan Kemanusiaan Ke Gaza Selama Ramadan

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular