Sederet Program Prabowo Jaga Ekonomi RI Tetap 5% Sampai Akhir 2025

Arrijal Rachman, CNBC Indonesia
05 August 2025 22:00
Ekonomi Tumbuh 5,12%, Sri Mulyani Soroti Soal Ini
Foto: CNBC Indonesia TV

Jakarta, CNBC Indonesia - Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto mengungkap sederet kebijakan pemerintah yang akan terus diakselerasi implementasinya, untuk menjaga tren pertumbuhan ekonomi 5% tetap terjaga.

Ia mengatakan, berbagai program itu akan direalisasikan untuk menjaga laju pertumbuhan ekonomi pada kuartal II-2025 yang sebesar 5,12% secara tahunan atau year on year (yoy) bisa berlanjut pada kuartal III maupun kuartal IV-2025.

"Dan memang rencana kita di semester kedua kita targetkan 5,2% bisa tercapai," kata Airlangga saat konferensi pers pertumbuhan ekonomi Kuartal II-2025 di kantornya, Jakarta, Selasa (5/8/2025).

Kebijakan itu akan menyasar berbagai sektor. Misalnya: Pertama, untuk mendorong konsumsi rumah tangga dan daya beli masyarakat. Di antaranya melalui akselerasi makan bergizi gratis yang targetnya ialah sampai 25 ribu SPPG dan 75 juta penerima sampai November 2025.

Lalu, program padat karya tunai pada sektor pekerjaan umum dan perhubungan, hingga percepatan penyaluran Bansos Reguler kuartal II maupun carry over stimulus ekonomi kuartal II yang berbentuk bantuan pangan, tambahan kartu sembako, dan sebagian pencairan bantuan subsidi upah atau BSU.

Kedua, ialah kebijakan yang menyasar upaya peningkatan daya saing untuk mendorong investasi. Di antaranya melalui peningkatan kepastian berusaha dengan deregulasi, peningkatan kapasitas SDM melalui pendidikan dan pelatihan, insentif fiskal dalam bentuk tax holiday, tax allowance, serta super tax deduction, maupun penguatan koordinasi K/L.

Ketiga, bentuk kebijakannya ialah untuk ketahanan sektor eksternal dan meningkat ekspor. Di antaranya dengan optimalisasi devisa hasil ekspor (DHE), deregulasi kebijakan impor yang telah dilakukan melalui Permendag 16-24 Tahun 2025, sampai utilisasi dan optimalisasi berbagai kerja sama perdagangan dan investasi yang di antaranya melalui akses OECD, BRICS, utilisasi berbagai FTA, percepatan ratifikasi IEU CEPA, serta peningkatan peran perwakilan dagang dan investasi di luar negeri.

Adapula yang berbentuk peningkatan fasilitas perdagangan dengan optimalisasi pemanfaatan Local Currency Transaction atau LCT untuk mengurangi risiko nilai tukar dan meningkatkan efisiensi perdagangan, serta program pembiayaan ekspor nasional.

Keempat, ialah untuk mendorong industri padat karya supaya menjadi kontributor penting bagi perekonomian dengan share terhadap PDB mencapai 8,33%, serta mampu menyerap tenaga kerja hingga 12,2 juta orang atau mencapai 8,41% dari total orang bekerja di Indonesia.

Kebijakan mendorong industri padat karya ini dilakukan dengan pembebasan PPh Pasal 21 untuk pekerja industri padat karya dengan gaji sampai Rp 10 juta per bulan yang ditanggung pemerintah, skema kredit investasi padat karya untuk alat dan mesin produksi melalui Permenko 4/2025, kebijakan deregulasi dan investasi, maupun kebijakan perdagangan internasional.

Kelima, ialah dengan kebijakan mendorong mobilitas masyarakat dan pariwisata melalui stimulus optimalisasi liburan natal dan tahun baru (Nataru) 2025/2026. Kebijakan ini berupa paket stimulus ekonomi seperti penyediaan event nasional dan bundling paket pariwisata, serta diskon sektor transportasi mulai dari diskon tiket kereta api, kapal laut, penyeberangan, dan pesawat.


(pgr/pgr)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Prabowo Berikan Diskon Besar-Besaran Jelang Lebaran, Ini Daftarnya..

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular