Rombongan Filantropis RI Siap Dukung Prabowo Tekan Angka Kemiskinan

Zahwa Madjid, CNBC Indonesia
04 August 2025 17:20
Pengusaha franciscus welirang. (Instagram/fransiscuswelirang)
Foto: Pengusaha franciscus welirang. (Instagram/fransiscuswelirang)

Jakarta, CNBC Indonesia - Perhimpunan Filantropi Indonesia (PFI) siap untuk mendukung agenda prioritas pembangunan Presiden Prabowo Subianto.

Ketua Dewan Penasihat PFI, Franciscus Weliran menjelaskan bahwa filantropi merupakan mitra strategis pemerintah dalam mendorong pembangunan nasional yang berkelanjutan dan inklusif.

Sebagai bentuk cinta sesama, filantropi berkontribusi dengan dengan terlibat aktif dalam mendukung implementasi rencana aksi nasional, tujuan pembangunan berkelanjutan. serta berbagai agenda prioritas pembangunan.

"Antara lain, pengentasan kemiskinan, peningkatan kualitas pendidikan, penguatan pelayanan kesehatan, mitigasi perubahan iklim, pembayaran pemberdayaan ekonomi, serta penguatan masyarakat sipil dan tata kelola yang inklusif," ujar Franciscus dalam acara acara Pembukaan Filantropi Festival 2025, Senin (4/8/2025).

Namun, Franciscus menjelaskan budaya filantropi tidak dapat berdiri sendiri. Agar budaya tersebut tumbuh, perlu ditopang oleh ekosistem yang sehat dan mendukung.

Antara lain mencakup regulasi yang progresif, jejaring aktor yang saling menguatkan, tata kelola yang transparan dan akuntabel, kapasitas kelembagaan yang adaptif, serta sistem data dan pengetahuan yang terbuka dalam pembelajaran bersama.

"Tanpa fondasi ini, budaya filantropi hanya akan tumbuh sebagai inisiatif yang tersebar dan tidak terkonsolidasi," ujarnya.

Dalam kesempatan yang sama, Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional (PPN)/Bappenas, Rachmat Pambudy menjelaskan bahwa peran filantropis di sebuah negara telah membangun negeri dengan cara-caranya sendiri.

Dirinya mencontohkan filantropis bernama Fatima Al Fitri yang membangun universitas pertama di Afrika Utara, di Maroko. Langkahnya menjadi pedoman bagi tumbuh dan berkembangnya perguruan tinggi di daratan Eropa dan berkembang di Amerika.

"Kalau para filantropis bisa membangun negerinya maka ini adalah langkah awal kita untuk membangun Indonesia yang lebih berkelanjutan," ujarnya.

Sementara dari Indonesia, Rachmat mencontohkan Bapak Pendeta Siagian yang mendirikan Persatuan Sekolah Kristen Jakarta.

Beberapa lembaga pendidikan lain seperti yayasan Al-Izhar dan perguruan tinggi Prasetya Mulya pun juga hasil dari inisiatif para filantropis Indonesia.

"Jadi sebenarnya filantropis Indonesia juga sudah membangun dirinya dan membangun untuk Indonesia. Nah sekarang para filantropis berkumpul dan berkembang, menghimpun dirinya untuk membangun supaya lebih berdampak," ujarnya.

Dirinya pun mengatakan bahwa untuk melakukan pembangunan, tentu tidak bisa hanya mengandalkan pemerintah.

Sebagai pemangku kebijakan, tentu pemerintah bisa memberikan arah, membuat regulasi, dan membuat peraturan dan undang-undang. Namun tentu perlu didorong oleh kesadaran dari para masyarakatnya sendiri.

"Masyarakat sendiri harus menyadari bahwa pembangunan itu adalah untuk kita semua," lanjutnya.


(haa/haa)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Prabowo: Pendidikan Sangat Menentukan Kebangkitan Suatu Bangsa-Negara

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular