Bos Indofood Tegaskan RI Borong 800 Ribu Ton Gandum AS Tahun Ini

Zahwa Madjid, CNBC Indonesia
Senin, 04/08/2025 12:50 WIB
Foto: Pengusaha franciscus welirang. (Instagram/fransiscuswelirang)

Jakarta, CNBC Indonesia - Ketua Asosiasi Produsen Tepung Terigu Indonesia (Aptindo) Franciscus Welirang memastikan pengusaha di Tanah Air akan memborong sebanyak 800.000 metrik ton gandum giling dari Amerika Serikat (AS) pada 2025.

Hal ini berdasarkan perjanjian dalam nota kesepahaman (MoU) dengan mitra dari Amerika Serikat (AS) yang dilakukan awal bulan Juli lalu.

Dalam MoU ini, pengusaha RI akan membeli sedikitnya 1 juta ton gandum AS per tahun dari tahun 2026 hingga 2030.


"Bukan tepung terigu tapi gandum itu tahun ini sekitar 800 ribu tahun ini," papar Franciscus yang akrab dipanggil Franky, saat ditemui di acara Bappenas, Senin (4/8/2025).

"Tahun depan selama 4 tahun, satu juta ton. Jadi sampai 2030 per tahun akan 1 juta ton gandum," tegas Franky.

Seperti diketahui, Asosiasi Produsen Tepung Terigu Indonesia (Aptindo) telah melakukan kerja sama melalui Nota Kesepahaman (MOU) dengan U.S. Wheat Associates (USW) pada tanggal 7 Juli 2025.

Seperti diketahui, dalam perjanjian tersebut, APTINDO berkomitmen untuk melipatgandakan pembelian tahunan gandum AS menjadi 1 juta metrik ton (36,7 juta gantang) setiap tahun selama lima tahun ke depan.

"Dengan meningkatkan pembelian gandum AS, para penggiling Indonesia tidak hanya mengamankan komoditas pertanian yang penting dan berkualitas tinggi untuk pasar kami yang terus berkembang, tetapi juga secara aktif berkontribusi pada tujuan bersama, yaitu hubungan perdagangan yang lebih seimbang antara kedua negara," ujar Franky sebelumnya kepada CNBC Indonesia.

Indonesia adalah salah satu importir gandum terbesar di dunia, namun pasarnya sangat kompetitif. Konsumsi gandum Indonesia untuk keperluan makanan telah meningkat sebesar 22 persen selama satu dekade terakhir.

Pertumbuhan permintaan yang cepat untuk makanan berbahan gandum diperkirakan akan terus berlanjut, termasuk produk-produk berkualitas lebih tinggi yang lebih menyukai tepung dari kelas gandum AS.

Indonesia telah mengimpor rata-rata 500.000 metrik ton (18,4 juta gantang) dari Amerika Serikat selama lima tahun pemasaran terakhir, termasuk pengiriman melebihi 792.000 metrik ton (29,1 juta gantang) pada tahun pemasaran 2024/25 yang berakhir pada tanggal 31 Mei.

Berdasarkan perjanjian baru tersebut, APTINDO setuju untuk membeli minimal 800.000 metrik ton (29,4 juta gantang) gandum giling asal Amerika Serikat pada tahun 2025 dan kemudian meningkatkan 25 persen tambahan menjadi 1 juta metrik ton (36,7 juta gantang), atau setara dengan $250 juta, setiap tahunnya hingga tahun 2030.

Penandatanganan ini menyusul pengumuman protokol impor khusus untuk produk asal AS yang menyesuaikan peraturan sanitasi dan fitosanitasi (SPS) yang terkait dengan persyaratan fumigasi dan keterlacakan. Hambatan fitosanitari ini diselesaikan pada pertengahan Juni 2025 setelah 18 bulan koordinasi dan pertukaran informasi antara USDA dan Badan Karantina Indonesia.

Upaya untuk menunjukkan keamanan dan kualitas gandum AS ini membantu melindungi penjualan ke pabrik-pabrik penggilingan di Indonesia, karena harganya menjadi lebih kompetitif.


(haa/haa)
Saksikan video di bawah ini:

Video: Deal Transfer Data & Investasi AS-RI, Siapa Paling Untung?