Program Kebanggaan RI Buat Negara Ketiban Durian Runtuh Hampir Rp500 T

Verda Nano Setiawan & Romys Binekasri, CNBC Indonesia
Sabtu, 02/08/2025 15:45 WIB
Foto: Smelter nikel HPAL PT Trimegah Bangun Persada Tbk (NCKL) atau Harita Nickel di Pulau Obi, Halmahera Selatan, Maluku Utara. (Dok. PT Trimegah Bangun Persada Tbk (NCKL) atau Harita Nickel)

Jakarta, CNBC Indonesia - Program hilirisasi nikel telah terbukti menguntungkan Indonesia. Mengutip data Kementerian Investasi dan Hilirisasi/BKPM, ekspor komoditas nikel pada 2024 mencapai US$ 30 miliar. Indonesia seperti ketiban durian runtuh mencapai Rp 491,4 triliun.

Wakil Menteri Investasi dan Hilirisasi/BKPM Todotua Pasaribu mengungkapkan, sebelum program hilirisasi dilakukan, pendapat negara dari sektor nikel hanya sebesar US$ 3 miliar setara dengan Rp 49,14 triliun.


Sementara, setelah program hilirisasi digencarkan, pada tahun 2024 pendapatan negara melonjak hingga 10 kali lipat. Artinya program hilirisasi yang digencarkan pemerintah telah berhasil mendorong nilai tambah dalam negeri dan memperkuat fondasi industri nasional.

"Kalau saya sedikit bergeser dulu sebelum kita menutup keran ekspor ore dalam industri nikel itu penerimaan negara itu angkanya cuma sekitar 3 miliar dolar. Tetapi dalam 2-3 tahun kita tutup keran ekspor ore di tahun 2024 kita sudah bisa mencatat penerimaan negara dalam sektor komoditas nikel itu naik 10 kali lipat 30 miliar dolar ini signifikan," kata dia dikutip Sabtu (2/8).

Lebih lanjut, Todotua mengungkapkan bahwa strategi hilirisasi tidak hanya terbatas pada sektor mineral, namun juga mencakup sektor lainnya. Misalnya seperti minyak dan gas, kehutanan, perkebunan, serta industri petrokimia.

Menurut dia, sektor minyak dan gas menjadi tulang punggung dalam pengembangan industri turunan seperti petrokimia, pupuk, dan biofuel, yang saat ini telah mencapai tahap implementasi seperti pada campuran B40.

"Most of the product dari petrochemical itu source materialnya itu dari apa namanya oil and gas kita berbicara trend petrochemical yang ada. Berbicara di industri fertilizer, pupuk bahan baku utamanya amonia, amonia dari gas dan turunan produk metanol dan lain-lain," ujarnya.

 


(luc/luc)
Saksikan video di bawah ini:

Video: RI Ketiban Investasi Raksasa Rp 100 Triliun, Masuk di November