
7 Update Perintah Eksekutif Baru Trump: 90-an Negara & Respons Dunia

7.Respons Negara Dunia
Sejumlah negara memberi respons Peraturan Eksekutif baru Trump. Beberapa menyambut baik namun ada pula yang kecewa.
Kamboja-Thailand
Dua tetangga RI Kamboja dan Thailand misalnya menyambut baik tarif 19%. Kamboja akan mencabut semua tarif impor dan memesan 20 Boeing 737 sementara Thailand mungkin membuka pasar pertanian yang selama ini dilindungi ke AS.
Taiwan
Taiwan, mitra dekat AS, berjanji mengupayakan tarif baru yang lebih rendah setelah pengumuman 20% Trump. Presiden Taiwan Lai Ching-te menegaskan pemerintah akan terus "mengupayakan tingkat tarif yang wajar dan menyelesaikan tahap akhir negosiasi tarif".
Malaysia
Kementerian Perdagangan Malaysia menyatakan bahwa revisi tarif AS sebesar 19% tercapai tanpa mengorbankan hak kedaulatan negara. Tarif baru disebut sebagai hasil positif dan pencapaian signifikan dari proses negosiasi Malaysia yang menyeluruh dan metodis.
"Kami akan terus bekerja sama dengan kementerian dan lembaga terkait untuk menemukan cara-cara memitigasi dampak tarif terhadap ekspor Malaysia," ujar kementerian.
Kanada
Perdana Menteri (PM) Kanada Mark Carney mengatakan ia kecewa dengan keputusan Trump untuk menaikkan tarif barang-barang Kanada dari 25% menjadi 35%. Carney mengatakan dalam sebuah pernyataan di X bahwa meskipun pemerintahannya akan terus bernegosiasi dengan AS, fokusnya adalah memperkuat Kanada.
Jepang
Dalam konferensi pers Kepala Sekretaris Kabinet Yoshimasa Hayashi mengatakan bahwa tarif baru akan mengurangi ketidakpastian. Jepang akan terus mendesak AS untuk menandatangani perintah presiden guna menurunkan tarif otomotif sesegera mungkin.
India
Menteri Perdagangan dan Industri India, Piyush Goel, menyampaikan kepada parlemen negara tersebut bahwa negara tersebut telah bernegosiasi dengan AS untuk mencapai perjanjian perdagangan pada Oktober-November tahun ini. Ia menambahkan bahwa pemerintah sangat mementingkan perlindungan petani, wirausahawan, serta usaha menengah dan kecil, dan akan mengambil semua langkah yang diperlukan untuk melindungi kepentingan nasionalnya.
Australia
Australia termasuk beruntung karena tak masuk dalam Perintah Eksekutif. Namun, mengutip Reuters, ini berarti negara itu terkena tarif dasar 10%.
Menteri Perdagangan Don Farrellmengatakan keputusan Trump untuk menempatkan Australia di antara negara-negara yang menghadapi tarif terendah berarti produk-produknya kini lebih murah dibandingkan dengan eksportir lain. Ia mengatakan negaranya akan "membantu semua eksportir kami untuk memastikan kami memanfaatkan situasi ini dan meningkatkan volume ekspor".
(sef/sef)[Gambas:Video CNBC]
