
Sah! TIS Energy Akuisisi Blok Migas Sebuku dari Perusahaan Arab

Jakarta, CNBC Indonesia - TIS Energy Group secara resmi mengumumkan penyelesaian proses akuisisi strategis atas Blok Sebuku dari Mubadala Energy, perusahaan minyak dan gas bumi asal Uni Emirat Arab (UEA). Transaksi ini dituntaskan di Singapura dan menandai tonggak penting dalam ekspansi portofolio hulu migas TIS Energy Group di Indonesia.
Dengan akuisisi tersebut, TIS mengambil alih peran sebagai operator baru di Blok Sebuku, sebuah wilayah kerja gas lepas pantai yang dikenal memiliki infrastruktur produksi dan distribusi yang matang, serta potensi optimalisasi yang signifikan dalam beberapa tahun ke depan.
Blok Sebuku sendiri sebelumnya dioperasikan oleh Mubadala Energy dengan saham atau hak partisipasi (Participating Interest/ PI) sebesar 63%, bersama TotalEnergies sebesar 13,5%, Inpex sebesar 13,5%, dan PT Dangsanak Buana Sebuku (10% - PI daerah). Blok Sebuku berada di perbatasan Kalimantan Selatan dan Sulawesi Barat.
Blok ini memiliki Lapangan Ruby yang telah memproduksi gas dan kondensat secara eksklusif sejak tahun 2013. Melalui akuisisi ini, TIS mengambil alih peran sebagai operator melalui pembelian entitas Mubadala Energy yang mengoperasikan Blok Sebuku PSC, dengan mempertahankan kolaborasi teknis dan operasional dengan para mitra yang telah ada yakni Total, Inpex, dan pemerintah daerah.
Deputy Managing Director TIS Energy Group Colin Soh menyampaikan bahwa blok ini mempunyai fasilitas berupa pipa bawah laut sepanjang 312 kilometer yang menghubungkan Lapangan Ruby di lepas pantai langsung ke Senipah, Kalimantan Timur, sebuah jalur penting menuju LNG Bontang dan kawasan fasilitas pengolahan darat lainnya.
Pipa ini bukan hanya infrastruktur transportasi biasa, melainkan penggerak utama untuk pendekatan Infrastructure-Led Exploration (ILX), yang membuka peluang pengembangan cadangan migas terdekat secara efisien dan ekonomis.
"Kami melihat Blok Sebuku bukan hanya sebagai aset produksi, tetapi sebagai gerbang pengembangan hydrocarbon masa depan di kawasan Timur Indonesia. Infrastruktur yang tersedia sangat bertaraf internasional, dan tugas kami adalah mengoptimalkan potensi tersebut," ujar Colin dalam keterangan tertulis, Kamis (31/1/2025).
Lebih lanjut, TIS berencana segera memulai evaluasi teknis terhadap optimalisasi zona produksi, pekerjaan ulang sumur (workover), serta peluang pengeboran baru di wilayah kerja Sebuku. Perusahaan juga menegaskan kembali komitmennya terhadap pemerintah daerah melalui penguatan program pengembangan masyarakat dan peningkatan kapasitas tenaga kerja lokal.
"Langkah akuisisi ini bukan sekadar soal peningkatan produksi, tapi mencerminkan keyakinan kami untuk menciptakan nilai berkelanjutan, mendukung transisi energi, dan memberikan manfaat sosial-ekonomi yang nyata bagi Indonesia," tambah Colin.
Selain itu, TIS juga akan melanjutkan komitmen skema Participating Interest (PI) untuk pemerintah daerah sesuai regulasi SKK Migas, sekaligus memperkuat Program Pengembangan Masyarakat dan pengembangan SDM lokal.
Divestasi ini tidak menandakan keluarnya Mubadala Energy dari Indonesia. Sebaliknya, ini menandai perubahan strategis ke arah pendalaman investasinya dan percepatan pembangunan di Wilayah Kerja (WK) Andaman yang menjanjikan di Indonesia.
(wia)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Pakai Cara Ini, DPR Siap Optimalkan Lifting Migas Nasional
