Bandung Macet Minta Ampun, Nasib Proyek Tol Dalam Kota Begini

Chandra Dwi Pranata, CNBC Indonesia
10 August 2025 17:15
Terjadi kecelakaan beruntun di KM 97+200 Ruas Tol Cipularang arah Bandung pada pukul 09.11 WIB. (Dok: Jasamarga)
Foto: Terjadi kecelakaan beruntun di KM 97+200 Ruas Tol Cipularang arah Bandung pada pukul 09.11 WIB. (Dok: Jasamarga)

Jakarta, CNBC Indonesia - Pemerintah Provinsi (Pemprov) Jawa Barat saat ini masih terus mengkaji rencana pembangunan Tol Dalam Kota Bandung atau Bandung Intra Urban Toll Road (BIUTR). Asisten Daerah Perekonomian dan Pembangunan Provinsi Jawa Barat Sumasna mengatakan rencana proyek ini cukup penting mengingat kondisi kota Bandung sendiri semakin macet.

"Tol Dalam Kota Bandung (BIUTR) masih terus kami kaji ya. Nah, yang kami sedang bahas itu rute Barat-Timur," kata Sumasna kepada CNBC Indonesia, Minggu (10/8/2025).

Sumasna menambahkan pembahasan Tol Dalam Kota Bandung terutama rute Barat-Timur memang sudah sangat lama dibahas, karena masih banyak yang perlu dievaluasi agar nantinya tidak memberatkan masyarakat.

"Lintas Barat-Timur itu sudah PR lama. Memang kemarin ada PR yang harus kami selesaikan di cara mengeksekusinya. Dan ini melibatkan kementerian juga, dalam hal ini Kementerian Pekerjaan Umum," tambah Sumasna.

Adapun kendalanya yakni dampak sosial dari proyek ini, mengingat posisinya yang sudah masuk ke dalam Kota Bandung. Pihaknya juga mengungkap masih banyak dinamika yang terjadi, sehingga pemerintah belum akan mengeksekusi pembangunannya dalam waktu dekat.

Tol Cisumdawu dari Cipali ke Bandung, GTO Muhammad Toha untuk Mudik/arus balik. (CNBC Indonesia/Asep Toha)Foto: Tol Cisumdawu dari Cipali ke Bandung, GTO Muhammad Toha untuk Mudik/arus balik. (CNBC Indonesia/Asep Toha)
Tol Cisumdawu dari Cipali ke Bandung, GTO Muhammad Toha untuk Mudik/arus balik. (CNBC Indonesia/Asep Toha)

"Kami juga berharap ini bisa diakselerasi. Terlepas dari dinamikanya ya, biasanya suka ada ya. Dinamikanya apakah urusan sosialnya atau urusan-urusan lain. Urusan sosial misalnya ketika tol ini dibangun, ke dalam umum ada asistensi. Terus lintasan, ternyata ada resitensi juga," ungkapnya.

Sebelumnya, Kementerian Pekerjaan Umum (PU) tengah mengkaji pembangunan Tol Dalam Kota Bandung setelah kota ini dinyatakan termacet di Indonesia.

Berdasarkan laporan tersebut, rata-rata perjalanan per 10 kilometer di Kota Bandung membutuhkan waktu 32 menit 37 detik dengan rata-rata penyumbatan arus lalu lintas 48% dan waktu hilang per tahun pada jam sibuk adalah 108 jam.

Tol Dalam Kota Bandung masuk dalam daftar Proyek Strategis Nasional (PSN) yang diteken pada masa kepemimpinan Presiden ke-7 Indonesia, Joko Widodo (Jokowi).

Berdasarkan laporan yang dirilis langsung oleh Kementerian Koordinator (Kemenko) bidang Perekonomian, nilai investasi dari proyek tersebut mencapai Rp 7,83 triliun.

Rencananya, proyek Tol Dalam Kota Bandung ini akan dimulai pada 2026 mendatang. Untuk rute Barat-Timur, rencananya rute awal yakni dari Gerbang Tol Pasteur, kemudian menyusuri Jalan Pasupati dan Jalan Gasibu, hingga berakhir di Simpang Susun Cileunyi.

Adapun proyek ini memiliki dua alternatif rute yakni alternatif pertama melewati Cicaheum. Sedangkan alternatif kedua yakni melewati Jalan Supratman hingga Jalan Antapani. Tol Dalam Kota Bandung rencananya tidak hanya bertujuan mengurai kemacetan di Kota Bandung, tetapi juga mendorong pertumbuhan ekonomi dan meningkatkan efisiensi distribusi barang di Jawa Barat, terutama di Kota Bandung.


(chd/wur)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Terungkap Biang Kerok Penyebab Kemacetan Horor di Tanjung Priok

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular