SBY Blak-blakan Efek Arus Besar Peradaban Dunia terhadap Indonesia

Robertus Andrianto, CNBC Indonesia
Rabu, 30/07/2025 14:28 WIB
Foto: Presiden ke-6 Republik Indonesia Susilo Bambang Yudhoyono (SBY). (Instagram/agusyudhoyono)

Jakarta, CNBC Indonesia - Presiden ke-6 Republik Indonesia Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) menyampaikan arus besar peradaban dunia yang berdampak langsung kepada Indonesia. Hal itu disampaikan SBY ketika menyampaikan pidato peradaban "World Disorder and The Future of Our Civilization" di Ballroom Menara Bank Mega, Jakarta Selatan, Rabu (30/7/2025).



Pertama, menurut dia, globalisasi ekonomi. Indonesia menjadi bagian dari sistem perdagangan dan perekonomian dunia. Namun rentan terhadap krisis global seperti krisis keuangan Asia 1997 dan krisis global pada tahun 2008.

Kedua, teknologi informasi dan komunikasi. SBY mengungkapkan, internet dan media sosial mengubah cara berpikir, berinteraksi, bahkan berpolitik.

Dia lantas menceritakan peristiwa tahun 2009, ketika berkunjung ke Kuala Lumpur dan bertemu dengan sahabatnya, Perdana Menteri Abdullah Ahmad Badawi. Waktu itu, Ahmad Badawi kalah dalam pemilihan umum.

"Beliau menyampaikan kepada saya, 'Pak SBY, saya terlambat menyadari the power of social media, the power of internet'. Ternyata politik pun kalau kita mengabaikan urusan internet dan media sosial ini, kita kalah. Kita tidak sukses. Beliau dengan jujur menyampaikan itu," ujar Ketua Majelis Tinggi Partai Demokrat itu.

"Padahal itu tahun 2009. Sekarang saya kira sudah berapa tahun itu? Apalagi sekarang, 2025 ini. Kita menyaksikan bagaimana informasi yang cepat bisa membentuk opini publik dalam hitungan menit. Namun juga memicu polarisasi sosial jika tidak dikelola dengan bijak. Itu tentang teknologi informasi dan komunikasi," lanjutnya.

Ketiga, menurut SBY, perubahan iklim dan kerusakan lingkungan. Indonesia adalah satu negara dengan keanekaragaman hayati terbesar di dunia, namun juga salah satu yang paling rentan terhadap perubahan iklim. Dari banjir, kekeringan, naiknya permukaan laut, hingga kebakaran hutan.

Keempat, kata SBY, pergeseran nilai dan budaya. Generasi muda Indonesia kini tumbuh dalam dunia yang jauh lebih terbuka, juga lebih tidak pasti.

"Mereka berhadapan dengan banjir informasi, tantangan identitas, dan krisis makna. Di sinilah pentingnya pendidikan karakter, spiritualitas, dan nilai kebangsaan dalam membentuk arah peradaban masa depan," kata SBY.



(miq/miq)
Saksikan video di bawah ini:

Video: Mimpi RI Perbaiki Mutu-Layanan Kesehatan, Pakar Ungkap Caranya