
Medco Bidik Produksi Minyak di Natuna Naik ke Level 25.000 Barel

Jakarta, CNBC Indonesia - Medco E&P Natuna menargetkan produksi minyak dari South Natuna Sea Block B akan melonjak menjadi 25.000 barel per hari (bph) pada akhir tahun 2025. Hal ini sebagai upaya perusahaan dalam mendukung pemerintah dalam meningkatkan ketahanan energi domestik.
Direktur Utama Medco E&P Natuna Ronald Gunawan menjelaskan, setelah sembilan tahun mengelola Wilayah Kerja Migas yang berada di Natuna tersebut, pihaknya telah berhasil menjaga level produksi tidak menurun, bahkan meningkatkannya melalui berbagai upaya.
"Jadi Natuna ini Medco take over dari ConocoPhillips bulan November 2016. Pada saat take over 2016 produksinya minyak 16.600 sekian lah. Sesudah 9 tahun sekarang produksinya sisa 23 ribu, jadi apa namanya bagaimananya itu kalau saya cerita begitu panjang. kita rencananya mungkin bisa 24-25 ribu lah," kata Ronald, saat ditemui di kantornya, dikutip Rabu (30/7/2025).
Ia pun memerinci bahwa produksi dari South Natuna Sea Block B sendiri berasal dari beberapa lapangan seperti Belida, Forel, North Belut, dan Terubuk.
Sebagaimana diketahui, Medco E&P Natuna Ltd (Medco E&P) baru saja mengumumkan tambahan produksi perdana minyak dan gas dari Proyek Terubuk Well Head Platform (WHP) M di South Natuna Sea Block B, yang dimulai pada 25 Juli 2025. Adapun, produksi perdana tersebut lebih cepat tiga bulan dari target awal.
Deputi Eksploitasi SKK Migas Taufan Marhaendrajana menjelaskan bahwa proyek ini menambah kapasitas produksi Terubuk menjadi 6.600 barel minyak per hari (bah) dan gas 60 juta standar kaki kubik per hari (MMSCFD).
"Harapannya proyek ini bisa produksinya sesuai target, dan bisa berlangsung lama, tidak ada kendala-kendala secara operasional. Karena proyek ini merupakan salah satu contoh yang baik bagaimana bisa diakselerasi, dipercepat selama 3 bulan dari target," kata Taufan.
Proyek ini juga mencatat penyelesaian fabrikasi topside dalam waktu enam bulan, satu bulan lebih cepat dari WHP-L dan jauh di bawah rata-rata proyek lepas pantai yang memakan waktu 10-12 bulan.
(wia)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Pakai Cara Ini, DPR Siap Optimalkan Lifting Migas Nasional