Siap-Siap Warga Resmi Boleh Ngebor Sumur Minyak Mulai 1 Agustus 2025

Verda Nano Setiawan, CNBC Indonesia
30 July 2025 10:15
Pompa Angguk, Wilayah Kerja (Blok) Rokan, Riau, yang dioperasikan PT Pertamina Hulu Rokan (PHR), sebagai alat untuk mengangkat kapasitas minyak tersimpan. (Dok: Pratama Guitarra)
Foto: Pompa Angguk, Wilayah Kerja (Blok) Rokan, Riau, yang dioperasikan PT Pertamina Hulu Rokan (PHR), sebagai alat untuk mengangkat kapasitas minyak tersimpan. (Dok: Pratama Guitarra)

Jakarta, CNBC Indonesia - Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Bahlil Lahadalia menargetkan produksi minyak dari sumur masyarakat dapat dimulai pada 1 Agustus 2025. Dengan demikian, pasokan minyak nasional akan turut bertambah.

Menurut Bahlil, PT Pertamina (Persero) sendiri nantinya akan bertindak sebagai off-taker atau pembeli minyak hasil produksi sumur rakyat. Adapun, harga pembelian ditetapkan antara 70% hingga 80% dari harga minyak mentah Indonesia (ICP).

"Ketika produksinya sudah ada dari sumur-sumur masyarakat, maka Pertamina sebagai off-taker dan harganya antara 70% dari ICP sampai 80%, jadi sekitar itu," kata Bahlil di Kantor Kementerian ESDM, dikutip Rabu (30/7/2025).

Sebagaimana diketahui, Kementerian ESDM sendiri resmi melegalkan aktivitas eksploitasi sumur minyak yang dilakukan oleh masyarakat, menyusul diterbitkannya Peraturan Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Nomor 14 Tahun 2025.

Aturan tersebut salah satunya mengatur mengenai kerja sama antara Kontraktor Kontrak Kerja Sama (KKKS) dengan masyarakat selaku pengelola sumur minyak. Nantinya minyak dari sumur masyarakat ini wajib dijual ke KKKS.

Melalui regulasi baru ini, pemerintah akan memberikan legalitas melalui perizinan usaha, baik dalam bentuk koperasi, UMKM, maupun kerja sama dengan Badan Usaha Milik Daerah (BUMD).

"Jadi metodenya bukan dikerjasamakan, itu nanti dikelola oleh koperasi, BUMD, dan UMKM. Tapi bukan koperasi abal-abal ya, bukan koperasi jual kerupuk, bukan ya dan bukan koperasi jual bahan pokok," ungkap Bahlil.

Sementara itu, Kepala SKK Migas Djoko Siswanto mengungkapkan bahwa program ini berpotensi menyumbang tambahan produksi minyak hingga 100 ribu barel per hari (bph). Hal itu seiring dilakukannya inventarisasi sekitar 30.000 lebih sumur minyak masyarakat yang tersebar di tiga provinsi.

Berdasarkan hitungannya, apabila satu sumur bisa menghasilkan 2 barel hingga 3 barel maka potensi produksinya bisa mencapai 100 ribu bph.

"Ini baru tiga provinsi. Itu kali tiga barel 90 ribu bph, kalau 2 barel 60 ribu bph, satu barel 30 ribu bph yang sudah masuk, nanti kalau dari masing-masing provinsi lain kan, kondisinya bisa besar sekali. Saya sih melihat potensi ya, bisa 100 ribu. Potensi ya potensi loh," kata Djoko.

Karena itu, ia berharap produksi minyak dari sumur masyarakat dapat dimulai pada Agustus 2025. "Yang dilaporkan sudah berproduksi. Nanti kalau sudah produksi pasti nambah kan. Saya tuh pengennya bulan depan targetnya gitu ya," ujarnya.

Mengacu data Kementerian ESDM, sumur-sumur minyak rakyat itu tersebar paling banyak di wilayah Sumatera Selatan, Jambi, Sumatera Utara, dan Jawa Tengah. Produksi sumur-sumur rakyat tersebut diharapkan dapat menambah lifting minyak nasional.


(pgr/pgr)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Sumur Minyak Milik Warga Dilegalkan, Hasilnya Dijual ke Pertamina

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular