Internasional

Inggris Beri Warning ke Israel, Sebut Bakal Segera Akui Palestina

Tommy Patrio Sorongan, CNBC Indonesia
30 July 2025 06:10
Perdana Menteri Inggris Keir Starmer tiba di Istana Kepresidenan Bellevue saat diterima oleh Presiden Jerman Frank-Walter Steinmeier, Selasa, 28 Agustus 2024 di Berlin, Jerman. (Christoph Soeder/dpa via AP)
Foto: Perdana Menteri Inggris Keir Starmer tiba di Istana Kepresidenan Bellevue saat diterima oleh Presiden Jerman Frank-Walter Steinmeier, Selasa, 28 Agustus 2024 di Berlin, Jerman. (AP/Christoph Soeder)

Jakarta, CNBC Indonesia -  Inggris akan mengakui negara Palestina pada bulan September di Majelis Umum Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) kecuali Israel mengambil sejumlah tindakan. Hal ini disampaikan Perdana Menteri (PM) Inggris Keir Starmer, Selasa (29/7/2025).

Dalam paparannya, Starmer mengatakan Inggris akan mengakui negara Palestina kecuali Israel mengizinkan lebih banyak bantuan ke Gaza, memastikan tidak ada aneksasi Tepi Barat, dan berkomitmen pada proses perdamaian jangka panjang yang mengarah ke "solusi dua negara", yaitu negara Palestina yang hidup damai berdampingan dengan Israel.

"Kekejaman yang kita saksikan di Gaza, penderitaan rakyat Palestina - yang tidak mendapatkan bantuan, menderita kelaparan - harus diakhiri," kata Starmer dikutip Channel News Asia.

Pemerintah Inggris akan melakukan penilaian pada bulan September mengenai seberapa jauh pihak-pihak telah memenuhi langkah-langkah ini. Starmer sendiri menegaskan bahwa tidak ada pihak yang memiliki hak veto atas keputusan tersebut.

Pemerintahan Starmer, yang lebih vokal dalam kritiknya terhadap Israel dibandingkan pendahulunya. Ia diketahui telah mencabut tantangan terhadap surat perintah penangkapan Pengadilan Kriminal Internasional untuk Perdana Menteri Benjamin Netanyahu, menangguhkan penjualan senjata ke Israel, dan menjatuhkan sanksi terhadap menteri sayap kanan Israel.


Pemerintah sebelumnya telah mengatakan akan mengakui negara Palestina pada waktu yang tepat, tanpa pernah menetapkan jadwal atau kondisi yang spesifik.


Dengan peringatan dari lembaga bantuan internasional bahwa orang-orang di Gaza menghadapi kelaparan, semakin banyak anggota parlemen dari Partai Buruh Starmer telah meminta dia untuk mengakui negara Palestina guna meningkatkan tekanan pada Israel. Tekanan ini juga terjadi setelah Prancis pada pekan lalu juga memutuskan untuk mengakui Palestina.

Sementara itu, isu Palestina terus menjadi sorotan saat wilayah kantong pesisir negara itu, Gaza, berada dalam serangan Israel. Perang di Gaza pecah setelah milisi penguasa wilayah itu, Hamas, menyerbu Israel Selatan pada 7 Oktober 2023. Data Israel menunjukkan 1.200 orang tewas dan lebih dari 250 orang disandera.

Sejak itu, serangan Israel di Gaza telah menewaskan lebih dari 60.000 warga Palestina, menurut para pejabat kesehatan Gaza. Angka tersebut mencakup mereka yang tewas dalam pemboman Israel yang tiada henti dan pembatasan bantuan yang menyebabkan kelaparan.


(tps/tps)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Netanyahu Dikepung! Tiga Negara Sekutu Barat Berbalik Serang Israel

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular