
Cerita Pandu Sjahrir Awal Pimpin TBS Energi Utama Sampai IPO

Jakarta, CNBC Indonesia - Pandu Sjahrir bercerita pengalamannya saat masih memimpin PT TBS Energi Utama Tbk. (TOBA) sebelum jadi Chief Investment OfficerBadan Pengelola Investas Daya Anagata Nusantara (BPI) Danantara.
Pandu menuturkan kisah menarik saat dirinya pertama kali diminta untuk mengelola TOBA. Ia mengaku 'dibajak' oleh pamannya dan terpaksa menakhodai emiten tambang tersebut hingga berhasil membawanya ke Bursa Efek Indonesia (BEI).
Pada tahun 2010, Pandu bekerja di perusahaan ekuitas swasta yang cukup besar di New York. Kala itu Ia juga menduduki jabatan yang cukup penting. Pandu merasa cukup nyaman dengan pekerjaannya dan pendapatan yang didapatkan. Saat itu Ia mengelola dana investasi sekutar US$ 300-400 juta.
"Kalau boleh jujur sih, saya gak ada cerita, karena kayak di hijack. Jadi, waktu 2010 pertengahan tuh saya kerja di New York. Saya bekerja di perusahaan ekuitas yang cukup besar di New York. Dan pekerjaan saya berjalan baik, bahkan disebut sebagai kunci dalam salah satu funds. Kalau di fund tuh, kalau udah masuk key man, penting lah dianggap," ujarnya dalam acara Agenda Impac Preneurs Summit di gedung Direktorat Jenderal Pajak, Selasa (29/7).
Suatu hari, kata Pandu, sang Paman yang sudah memasuki masa pensiun berkunjung dan memintanya untuk membantu mengelola usaha tambang miliknya.
"Terus, om saya datang kesana, dia waktu itu sudah pensiun, tapi dia memiliki perusahaan, memulai bisnislah. Namanya Toba Sejahtera. Dia datang ke kantor, terus ngapain disini? Saya kerja sebagai, saat itu saya adalah analis senior, membidangi minyak dan gas, tapi di Amerika, jadi saya meng-cover Amerika," ungkapnya.
Singkat cerita, Sang Paman langsung menemui pimpinan kantornya dan meminta Pandu untuk mengundurkan diri. "Terus dia datang ke aku, eh Du, kamu pindah ya ke Indonesia. Maksudnya, saya udah ngomong ke bos kamu, aku butuh kamu. Jadi mereka walaupun terpaksa akan coba nih," ucapnya.
Pandu saat itu merasa terjebak dengan menjadikan sang Ibu sebagai alasan. "Then he says, your mom needs you. Karena my dad passed away 2008, my mom at the time still di Jakarta sendiri. My uncle is very smart, dia pake guilty feeling, pake semua," imbuhnya.
Akhirnya, Pandu memimpin perusahaan sang Paman dan mencatatkan sahamnya di pasar modal pada tahun 2012.
"Saya mau bikin ini perusahaan IPO. Pas nyampe, kantor saya ya sekecil ini nih. Gak ada kantor, duduk aja, sharing bertiga. Terus dia bilang, ya udah kita bikin namanya Toba Bara Sejahtera. Jadi kasih lah satu perusahaan baru mulai jalan, dua masih license. Mulainya begitu," ungkapnya.
Di sisi lain, Ia juga merasa tak puas dengan gaji yang diperoleh karena jauh lebih rendah saat Ia bekerja perusahaan di Amerika Serikat: "Saya gak pernah ngomong gaji. Jadi pas waktu pindah, anggap lah gaji saya di Amerika 100. Pas pertama kali terima, gaji 10. Kurang lebih begitulah perbedaannya," katanya.
Namun, pada akhirnya Ia sukses membangun perusahaan tersebut menjadi emiten yang berkinerja baik.
"Tapi saya merasa beruntung saya dipanggil balik. Bisa belajar ngebangun sesuatu. So it's not a great story. But that's the honest story lah," pungkasnya.
![]() Impac Preneurs Summit di gedung Direktorat Jenderal Pajak, Selasa (29/7/2025). (CNBC Indonesia/Romys) |
(dce)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Rosan Sebut Banyak Investor Lebih Yakin dengan Adanya Danantara
