
Dibisikin Wamenkeu, Bos BKPM Pede Investasi Asing Naik di Semester II

Jakarta, CNBC Indonesia - Kinerja penanaman modal asing (PMA) atau foreign direct investment (FDI) merosot per kuartal II-2025. Meski penanaman modal dalam negeri PMDN kian menanjak.
Per kuartal II-2025 nilai PMA sebesar Rp 202,2 triliun, jauh lebih rendah dari posisi per kuartal I-2025 yang sebesar Rp 230,4 triliun. Demikian juga dibanding kuartal II-2024 yang masih sebesar Rp 217,3 triliun.
Meski pada dua kuartal pertama tahun ini PMA lesu, Menteri Investasi dan Hilirisasi atau Kepala BKPM Rosan Perkasa Roeslani percaya diri kinerja PMA pada kuartal ke depan akan mengalami kenaikan.
Hal ini ia dasari dari besarnya realisasi impor barang modal yang tiap bulannya terus mengalami kenaikan, berdasarkan informasi yang ia dapat dari Wakil Menteri Keuangan Anggito Abimanyu.
"Untuk FDI dan juga investasi kami sangat optimis ya, karena tadi saya sampaikan oleh Kementerian Keuangan, Pak Anggito, Wamen bahwa barang modal ini masuknya all-time high beliau bilang. Dan itu pada saat nanti masuk, mereka mulai spending lagi kan tentu akan kami catatkan sesuai dengan quarternya," kata Rosan di Kantor Kementerian Investasi, Jakarta, Selasa (29/7/2025).
Meski begitu, Rosan mengakui, melambatnya FDI yang masuk saat ini lebih disebabkan seretnya aliran modal secara global. Sebab, ketidakpastian ekonomi tengah tinggi.
"Kalau dilihat, memang persaingan untuk menarik investasi ini makin meningkat. Makin meningkat, makin tinggi, saat bersamaan banyak kebijakan-kebijakan termasuk US saja, ingin menarik investasinya kembali ke US. Dan ini yang kita juga harus navigasikan secara baik dan benar," paparnya.
Di sisi lain, pemerintahan Presiden Prabowo Subianto juga tengah mendorong pengusaha dalam negeri sebagai prioritas utama untuk berinvestasi di Indonesia.
Apalagi, dengan dukungan dari Danantara sebagai Badan Pengelola Investasi, investor dalam negeri menurutnya tengah dalam masa optimistis untuk berekspansi di tanah airnya sendiri.
"Alhamdulillah tentunya kita memberikan prioritas kepada investor dalam diri juga. Agar mereka bisa berinvestasi di Indonesia. Karena kembali lagi kita kan ingin supaya para investor dalam negeri ini juga lebih menikmati hasil yang ada di Indonesia ini lebih besar," papar Rosan.
"Dan dengan adanya sinergi dengan Danantara dalam hal ini, kita lihat juga ini menimbulkan confidence yang lebih tinggi. Jadi kalau kami melihatnya yang penting angka itu tetap sesuai dengan target yang kami canangkan ke depannya," tegasnya.
PMDN sendiri kinerja terus menanjak sejak kuartal IV-2024, dari senilai Rp 207 triliun, menjadi Rp 234,8 triliun pada kuartal I-2025, dan melejit menjadi Rp 275,5 triliun pada kuartal II-2025.
(haa/haa)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article BKPM Catat Investasi Dalam Negeri Tumbuh 19%, Jadi Rp235 Triliun
