
Mantan Menkeu SBY Buka-bukaan Soal Ide Deregulasi Sutan Sjahrir

Jakarta, CNBC Indonesia - Ekonom sekaligus Menteri Keuangan Indonesia era SBY Chatib Basri memuji pemikiran deregulasi milik mendiang ekonom Sutan Sjahrir yang menurutnya tetap relevan hingga saat ini.
"Saya banga bahwa pemikiran Ci'il (nama akrab Sutan Sjahrir) itu saya gak tau ditulis tahun berapa tuh. Apa yang ditulis Ci'il di buku itu, itu masih relevan sampai saat ini," kata Chatib dalam peluncuran Yayasan Padi Kapas Indonesia, di Main Hall Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Senin, (28/7/2025).
Ia menyoroti bagaimana Syahrir sejak dulu menegaskan bahwa resistensi terhadap deregulasi bukan datang dari pengusaha, melainkan dari birokrasi. Menurut Chatib, birokrasi merasa kehilangan kekuasaan dan keuntungan finansial jika regulasi dipangkas.
"Makanya saya selalu mengatakan, itu juga dari pemikiran Ciil, bahwa di Indonesia tuh uang gak jadi masalah, tapi masalah jadi uang. Bisnis paling lucrative disini adalah bisnis masalah. Kalau anda bisa bikin orang dalam persoalan, anda bisa create money dari situ. Nah, Ciil against dengan itu," kata dia.
Di sisi lain, Chatib juga sedih karena persoalan yang dikritik Syahrir pada 1980-an masih belum tuntas hingga 2025. Ia berharap ide deregulasi Sjahrir bisa benar-benar diterapkan demi efisiensi ekonomi dan pemerintahan yang bersih.
Ia juga menyebut bahwa bentuk perlawanan terhadap reformasi justru kerap datang dari internal pemerintah sendiri. Oleh sebab itu, ia mengajak seluruh pemangku kepentingan untuk berani melawan hambatan tersebut dan memperjuangkan reformasi struktural secara nyata.
"Jadi ini saya kira itu ini hal-hal yang memang kita secara real berhadapan dan itu sesuatu yang saya kira worth it untuk diperjuangkan. Kalau butuh backing, di sebelah saya bisa kasih backing, Pak," ucap Chatib seraya berkelakar kepada Luhut Binsar Pandjaitan yang berada di sebelahnya.
Sebelumnya, pemerintah resmi melakukan deregulasi impor yang termaktub dalam paket kebijakan deregulasi tahap pertama. Kebijakan deregulasi impor ini diarahkan untuk 10 jenis komoditas.
Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto mengatakan, kebijakan deregulasi ini sebagai upaya untuk menjaga ketahanan ekonomi Indonesia di tengah besarnya ketidakpastian aktivitas perdagangan dunia.
Ia mengatakan, melalui paket kebijakan deregulasi, pemerintah berupaya memberikan kemudahan bagi para pelaku usaha, sekaligus untuk mendorong daya saing. Lalu, menciptakan ekosistem agar penciptaan lapangan kerja terus terbentuk.
Selanjutnya, bertujuan untuk mendorong sektor padat karya supaya izin usahanya bisa menarik terhadap investasi dan menjaga investasi yang ada. Selain itu, kebijakan ini juga dalam rangka menjaga tren pertumbuhan ekonomi nasional.
(haa/haa)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Bereskan Penghambat Investasi, Luhut Kumpulkan Pebisnis AS-Inggris
