Internasional

Pakai Pesawat Boeing, Rusia Buka Rute Penerbangan Moskow-Pyongyang

Tommy Patrio Sorongan, CNBC Indonesia

28 July 2025 07:40

Foto: Warga mengunjungi patung perunggu mendiang pemimpin mereka Kim Il Sung, kiri, dan Kim Jong Il dalam rangka peringatan 10 tahun kematian Kim Jong Il di Bukit Mansu di Pyongyang, Korea Utara, Kamis (16/12/2021). (AP/Cha Song Ho)

Jakarta, CNBC Indonesia - Rusia akan meluncurkan penerbangan penumpang langsung dari Moskow ke ibu kota Korea Utara, Pyongyang, pada hari Minggu (27/7/2025). Hal ini dilakukan seiring dengan upaya kedua negara, yang dulunya merupakan sekutu blok komunis, untuk meningkatkan hubungan setelah serangan Rusia ke Ukraina pada tahun 2022.

Dimulainya kembali penerbangan reguler antara kedua ibu kota untuk pertama kalinya sejak pertengahan 1990-an, menurut blog penerbangan Rusia, menyusul dilanjutkannya kembali layanan kereta api penumpang Moskow-Pyongyang pada bulan Juni, yang merupakan perjalanan selama 10 hari.

Penerbangan pertama akan berangkat dari bandara Sheremetyevo pada pukul 7 malam, berdasarkan jadwal bandara. Dikatakan bahwa harga tiket mulai dari 44.700 rubel (Rp 8.940.000), dan penerbangan pertama cepat terjual habis.

"Penerbangan delapan jam itu akan dioperasikan oleh Boeing 777-200ER dengan kapasitas 440 penumpang," kata kantor berita pemerintah Rusia RIA pada hari Minggu.

Baca:

Korut Menggila, Kim Jong Un Umumkan Siap Perang Sesungguhnya

Otoritas penerbangan sipil Rusia, Rosaviatsia, telah memberikan izin kepada Nordwind Airlines untuk mengoperasikan penerbangan antara Moskow dan Pyongyang dua kali seminggu.

Kementerian transportasi mengatakan dalam sebuah pernyataan bahwa untuk saat ini penerbangan akan beroperasi sebulan sekali, "untuk membantu membangun permintaan yang stabil".

Satu-satunya rute udara langsung antara Rusia dan Korea Utara sebelumnya adalah penerbangan oleh maskapai Korea Utara Air Koryo ke Vladivostok di Timur Jauh Rusia tiga kali seminggu.

Penerbangan ini dibuka saat Ukraina dan sekutu Baratnya menuduh Korea Utara memasok artileri dan rudal balistik ke Rusia. Moskow dan Pyongyang menyangkal tuduhan tersebut.

Walau begitu, Pyongyang mengklaim telah mengerahkan lebih dari 10.000 tentara dan senjata ke Rusia untuk mendukung kampanye militer Moskow di Ukraina. Pemimpin Korea Utara Kim Jong Un mengatakan bulan ini negaranya siap untuk "mendukung tanpa syarat" upaya Moskow untuk menyelesaikan konflik di Ukraina.