Neraka Bocor Muncul di Mana-mana, Warga Rasakan Panas Mendidih!
Jakarta, CNBC Indonesia - Dampak perubahan iklim makin terasa nyata. Pasalnya, gelombang panas ekstrem tengah melanda berbagai belahan dunia saat ini. Mulai dari wilayah Timur Tengah sampai ke Asia hingga Eropa, suhu udara tengah mengalami lonjakan yang cukup signifikan hingga di beberapa daerah mencatatkan rekor terpanasnya.
Hal ini tentu saja menimbulkan kekhawatiran terhadap kenyamanan dan juga Kesehatan terhadap masyarakat global. Tak hanya itu, kekurangan air pun menjadi masalah tambahan di kala dunia sedang menghadapi gelombang panas ekstrem ini.
Berapa Negara Tengah Menghadapi Ancaman Serius
Di Iran misalnya, tengah menghadapi badai panas disertai krisis air yang membuat situasi kian genting. Suhu udara di beberapa wilayah tercatat melampaui 50°C sementara di ibu kota Tehran suhu udara menunjukkan angka 40°C pada 20 Juli 2025. Pemerintah Iran bahkan menetapkan hari libur nasional di Provinsi Tehran guna mengurangi penggunaan listrik dan air.
Krisis air yang melanda Sebagian besar wilayah Selatan Iran ini diperparah oleh kesalahan kelola pada air tanah dan ditambah terjadinya penurunan curah hujan berkepanjangan. Pihak otoritas Iran telah menyerukan untuk melakukan penghematan air setidaknya hingga 20%, karena waduk utama yang menyuplai air bersih ke Tehran kini berada pada level terendah dalam satu abad terakhir.
Sementara itu, Korea Selatan juga tengah menghadapi gelombang panas. Badan Meteorologi Korea (KMA) tengah mengeluarkan peringatan gelombang panas ekstrem untuk seluruh wilayah Seoul pada Kamis (24/7/2025) hal ini menjadikan ibu kota Korea Selatan tersebut kembali di bawah status peringatan suhu panas setelah sempat mereda selama 11 hari.
Menurut Badan Meteorologi Korea (KMA), peringatan gelombang panas diterbitkan setelah KMA memperikarakan suhu udara akan tetap berada diatas 35 derajat Celsius selama lebih dari dua hari. Kam juga turut memperkirakan bahwa udara panas dapat menyebabkan kerusakan berskala besar.
Saat ini, dari 183 zona cuara daratan di Korea Selatan, sebanyak 126 zona atau sekitar 69% sedang berada di dalam status peringatan gelombang panas. Sementara 51 zona atau sekitar 28% berada dalam status waspada.
Selain Korea, Yunani juga tengah Bersiap menghadapi gelombang panas ekstrem yang dimulai pada pekan ini, suhu udara diproyeksikan akan mencapai sekitar 43 derajat Celsius. Kondisi ini mendorong pemerintah Yunani dalam mengambil langkah-langkah untuk melindungi keamanan Masyarakat, terutama pada pekerja yang bekerja di luar ruangan.
Menurut Layanan Meteorologi Nasional Yunani (EMY), wilayah daratan utama Yunani menjadi daerah yang paling terdampak, dengan wilaya Makedonia Tengah dan Thessaly diperkirakan akan mencatatkan suhu tertinggi masing-masing 42 hingga 43 derajat Celsius.
Sementara itu, di Athena dan Thessaloniki diperkirakan suhu udara akan berkisar antara 39 hingga 40 derajat Celsius. Serta di pulau-pulai Aegea bagian timur dan wilayah Dodecanese suhu udara juga bisa mencapai 40 derajat Celsius.
Christos Giannaros, seorang ahli meteorologi di Observatorium Nasional Athena, menyampaikan kepada stasiun televisi negara ERT bahwa tubuh manusia kesulitan mengatur suhu dalam kondisi panas ekstrem seperti ini. Hal tersebut dapat mengganggu fungsi fisiologis penting. Gejala stres panas dapat berupa sakit kepala, pusing, keringat berlebihan, mual, muntah, serta detak jantung cepat namun lemah.
China pun juga tengah menghadapi hal yang sama, menurut laporan dari badan meterologi China, saat ini sedang terjadi kenaikan suhu udara ekstrem yang bahkan memecahkan rekor terpanas nya pada Maret 2025 lalu.
Suhu udara mencapai 40 derajat Celsius sejak pertengahan Juli ini. Di beberapa provinsi seperti Hubei dan Hunan suhu udara bahkan mencapai tertingginya yakni 50 derajat Celsius pada minggu lalu.
Kenaikan suhu udara di China ini juga menciptakan permasalahan baru yakni melonjaknya permintaan listrik ke level tertinggi dalam sejarah, hingga menembus 1,5 miliar kilowatt. Kenaikan penggunaan Listrik ini seiring dengan meningkatnya penggunaan AC dan kipas angin untuk mengatasi kenaikan suhu udara.
(fab/fab)