Netanyahu Disebut Main Dukun, Pakai Bantuan Jin di Perang Lawan Iran
Jakarta, CNBC Indonesia - Iran melontarkan tuduhan tak biasa terhadap Israel usai konflik bersenjata yang berlangsung selama 12 hari. Pasukan zionis tersebut disebut menggunakan kekuatan supernatural, seperti jin dan jimat
Melansir IranWire pada Selasa (22/7/2025), narasi ini tidak hanya muncul di media sosial, tetapi juga disuarakan oleh pejabat, ulama, hingga penasehat politik.
Abdullah Ganji, penasihat wali kota Teheran, misalnya, menyebut di platform X bahwa "beberapa kertas berisi jimat dengan simbol Yahudi" ditemukan di jalanan ibu kota usai perang. Meski tidak menyertakan bukti visual, pernyataannya menyulut perdebatan luas di ruang publik.
Isu tersebut menguat setelah beredar foto pola Bintang Daud terukir di sebuah tanah lapang dekat kota Khomein. Namun, surat kabar Hamshahri menyatakan tanda-tanda itu berasal dari latihan militer Garda Revolusi sebelumnya.
Sejumlah tokoh memperkuat narasi ini dengan klaim tambahan. Seorang pengguna media sosial yang mengaku sebagai "Sheikh Mojtaba" menyebut seorang tentara Iran yang gugur ditemukan mengenakan pakaian dengan jimat bercorak Yahudi, mengimplikasikan kematian akibat "pelacakan supranatural."
Sementara itu, warga Tehran juga melaporkan azan terdengar dari menara-menara baru pada waktu yang tidak biasa, memicu kecemasan publik akan perang nonfisik.
Laman Instagram "Dezh" bahkan mengklaim bahwa aparat keamanan memanggil para penulis mantra dan meminta bantuan mereka untuk mengidentifikasi serta menetralisir jimat-jimat misterius yang tersebar di kota.
Wacana ini tidak lepas dari konteks sejarah retorika elite Iran soal kekuatan tak kasatmata. Pemimpin Tertinggi Iran Ayatollah Ali Khamenei sejak lama menyebut musuh-musuh Republik Islam sebagai "jin dan manusia."
Dalam pidato tahun 2020, Ayatollah menyatakan, "Baik musuh jin maupun manusia ada, dan mereka saling membantu; sistem intelijen dari banyak negara bekerja sama melawan kita."
Ahmad Abedi, profesor madya dan pakar tafsir keagamaan, menjelaskan bahwa keberadaan jin memang diakui dalam Islam, namun pengaruh mereka dinilai terbatas. Ia menambahkan bahwa "Zionis sangat tertarik pada hal-hal supernatural, termasuk jimat dan ajaran Kabbalah," dan menuduh Mossad menggunakan pendekatan ini dalam operasi intelijen.
Selama masa kepresidenan Mahmoud Ahmadinejad, tema serupa juga mencuat. Ayatollah Mohammad Taqi Mesbah Yazdi pernah menuduh Mashaei, wakil Ahmadinejad, memengaruhinya lewat sihir. Beberapa orang bahkan ditangkap atas tuduhan "meramal" dan "menangkap jin."
Dalam perkembangan terbaru, Mohammad Bagheri, penulis pro-Garda Revolusi, menuduh Israel menjalankan "perang berlapis" menggunakan intelijen dan kekuatan gaib. Ia menyatakan dalam novel propagandanya, Dari Pemba ke Mariana, bahwa Mossad menggabungkan sihir, jin, dan doktrin Kabbalah dalam strategi militer.
Klaim ini didukung oleh Mojtaba Azizi, imam salat Jumat Varamin, yang mengatakan pada 2024 bahwa "CIA dan Israel menggunakan jin." Ia juga mengisyaratkan bahwa Republik Islam bisa saja menggunakan jin versi "beriman" untuk membalas.
Namun, tidak semua pihak setuju. Profesor seminari Mohammad Taqi Fazel Meybodi menolak klaim tersebut sebagai "takhayul" yang menjauhkan publik dari logika ilmiah. "Pernyataan seperti ini hanya menyuburkan irasionalitas dalam masyarakat," ujarnya kepada media lokal.
Reaksi masyarakat pun beragam, dari yang mempercayai hingga menyindir keras. Penulis Ali Bozorgian menulis sinis, "Anda bangun pagi dan menyadari bahwa Jin Karaj telah dikalahkan oleh Jin Tel Aviv."
Tuduhan ini sendiri disebut memperlihatkan bagaimana isu mistik masih digunakan dalam narasi politik Iran modern, entah sebagai alat propaganda, bentuk kepercayaan, atau cara mengalihkan perhatian dari realitas konflik yang kompleks.
(luc/luc)