
Pesawat Nyaris Tabrak Jet Tempur, Pilot Kaget Lancarkan Manuver Tajam

Jakarta, CNBC Indonesia - Sebuah insiden mengejutkan terjadi di udara North Dakota, Amerika Serikat (AS). Seorang pilot maskapai regional melakukan manuver tajam untuk menghindari kemungkinan tabrakan dengan pesawat pengebom B-52 milik militer.
Melansir Associated Press (AP News) pada Selasa (22/7/2025), peristiwa itu terjadi pada Jumat lalu saat Penerbangan Delta 3788 yang dioperasikan oleh SkyWest sedang mendekati Bandara Internasional Minot untuk mendarat.
Dalam sebuah video yang direkam penumpang dan beredar di media sosial, terdengar suara pilot melalui interkom pesawat menjelaskan alasan manuver mendadak tersebut.
"Maaf atas manuver agresif ini. Saya terkejut," kata sang pilot. "Ini sama sekali tidak normal. Saya tidak tahu mengapa mereka tidak memberi tahu kami."
SkyWest mengonfirmasi bahwa pesawat yang berangkat dari Bandara Internasional Minneapolis-St. Paul itu sempat melakukan go-around setelah sang pilot melihat pesawat militer di jalur penerbangan mereka. Pesawat akhirnya mendarat dengan selamat di Minot, kota sekitar 160 kilometer dari ibu kota North Dakota dan 80 kilometer dari perbatasan Kanada.
Juru bicara Angkatan Udara AS menyatakan bahwa pesawat pengebom B-52 dari Pangkalan Angkatan Udara Minot memang melakukan penerbangan lintas udara dalam rangka North Dakota State Fair di Minot.
"Kami sedang menyelidiki insiden tersebut," ujar perwakilan Angkatan Udara pada Senin.
Dalam video, sang pilot juga mengeluhkan ketiadaan radar di Bandara Minot dan menyebut bahwa pendekatan dilakukan secara visual. Ketika menara menginstruksikan untuk berbelok ke kanan, sang pilot justru melihat pesawat pengebom di jalurnya dan langsung melakukan belokan tajam untuk menghindari potensi tabrakan.
"Saya tidak tahu seberapa cepat mereka melaju, tetapi mereka jauh lebih cepat dari kami," katanya.
Kekecewaan pilot terdengar jelas ketika ia menyampaikan kepada penumpang bahwa tidak ada peringatan apapun dari pengatur lalu lintas udara mengenai keberadaan pesawat B-52.
"Pangkalan Angkatan Udara punya radar, dan tidak ada yang mengatakan, 'Hei, ada B-52 di jalurnya,'" ujar sang pilot.
Administrasi Penerbangan Federal (FAA) juga mengonfirmasi tengah melakukan investigasi. Dalam pernyataan lanjutan, FAA menjelaskan bahwa layanan lalu lintas udara di Bandara Minot disediakan oleh perusahaan swasta, bukan langsung oleh FAA.
"Para pengendali lalu lintas udara ini bukan karyawan FAA," jelas lembaga tersebut.
SkyWest menegaskan pihaknya juga tengah menyelidiki insiden ini. Bandara Minot sendiri menangani sekitar 18 hingga 24 penerbangan per hari dan tidak memiliki sistem radar sendiri, seperti banyak bandara kecil lainnya di Amerika Serikat.
Insiden ini terjadi hanya enam bulan setelah tabrakan fatal antara helikopter Angkatan Darat dan pesawat jet di atas Washington, D.C., yang menewaskan 67 orang. Kejadian tersebut kembali menyoroti pentingnya komunikasi antara penerbangan militer dan sipil, terutama dalam wilayah udara padat dan kompleks.
(fab/fab)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Video: Taiwan 'Dikepung' 45 Jet Tempur & 14 Kapal Perang China
