Bukan Rusia, Perusahaan Migas Inggris Ini Putuskan Cabut dari Natuna

Verda Nano Setiawan, CNBC Indonesia
Senin, 21/07/2025 19:45 WIB
Foto: Zarubezhneft (Tangkapan Layar zarubezhneft.ru)

Jakarta, CNBC Indonesia - Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi (SKK Migas) memastikan bahwa perusahaan migas asal Rusia, Zarubezhneft, akan tetap melanjutkan investasinya di Blok Tuna, Perairan Natuna.

Namun sebaliknya, Harbour Energy yang merupakan mitra sekaligus operator dari Wilayah Kerja yang berada di Laut Natuna Utara tersebut justru memutuskan mundur dari proyek tersebut.

Deputi Eksplorasi, Pengembangan, dan Manajemen Wilayah Kerja SKK Migas Rikky Rahmat Firdaus menjelaskan bahwa keputusan perusahaan asal Inggris tersebut didorong oleh kebijakan sanksi dari Amerika Serikat terhadap perusahaan asal Rusia.


"Jadi untuk yang POD 1 Tuna ini kan memang ada posisi dari KKKS Harbour sebelumnya bahwa dia gak bisa lanjut kalau ada sanction US gitu ya di mitra sebelahnya. Dalam konteks tersebut Harbor kelihatannya juga punya selera investasi lainnya di Laut Utara begitu," ucapnya di Kantor SKK Migas, Jakarta, Senin (21/7/2025).

Meski demikian, pihaknya tetap mengupayakan agar proyek Blok Tuna dapat berproduksi sesuai jadwal yang telah ditentukan. Oleh sebab itu, SKK Migas tengah mencari operator baru pengganti Harbour untuk melanjutkan tahapan Front End Engineering Design (FEED) guna mengejar target produksi.

"Nah jadi Harbour selaku operator bersedia untuk menyerahkan data-datanya kepada next operator berikutnya yang tadi kita dengar Pak Kepala sampaikan Zarubezhneft perlu menggandeng investor-investor baru yang bisa operasi ya karena Zarubezhneft kan sebelumnya juga non operator gitu di sini," kata dia.

Sebagaimana diketahui, Blok Tuna sendiri dioperatori oleh perusahaan asal Inggris Harbour Energy melalui Premier Oil Tuna B.V. Sementara Zarubezhneft sendiri merupakan perusahaan migas milik pemerintah Rusia yang memegang hak partisipasi sebesar 50% di Blok Tuna melalui anak usahanya, ZN Asia Ltd.

Ia pun berharap proses peralihan hak partisipasi Zarubezhneft di Blok Tuna dapat segera tuntas pada pertengahan tahun ini. Dengan demikian, wilayah kerja yang mengandung gas tersebut dapat segera berproduksi.

"Berharap di mid years bisa ditunjuk pengganti perusahaan Rusia tersebut," ujarnya.


(wia)
Saksikan video di bawah ini:

Video: Lifting Migas Hingga Mei 2025 Lebih Rendah Dari Target APBN