Internasional

China Geger 'Barak Asmara', Solusi Penangkal Resesi Seks

Tommy Patrio Sorongan, CNBC Indonesia
Senin, 21/07/2025 08:22 WIB
Foto: Warga berjalan di Hangzhou, provinsi Zhejiang, Cina 22 Januari 2019. REUTERS / Xihao Jiang

Jakarta, CNBC Indonesia - China terus dihebohkan dengan munculnya 'barak asmara'. Ini terjadi tatkala Negeri Panda mengalami penurunan populasi akibat rendahnya angka pernikahan dan kehamilan.

Mengutip Newsweek, barak asmara adalah tempat para pria dari keluarga sederhana mencoba cara baru untuk meningkatkan peluang mereka. Fenomena ini menyeruak ketika disorot dalam Dating Game, sebuah film dokumenter karya pembuat film pemenang Emmy, Violet Du Feng, yang dirilis awal tahun ini.


Munculnya barak ini berawal dari bagaimana pria sederhana mendapatkan kesulitan dalam meminang wanita. Pasalnya, dengan perkembangan pendidikan dan kesuksesan wanita china, sangat sulit bagi pria sederhana untuk menikah atau bahkan hanya berkencan.

"Seiring dengan meningkatnya pendidikan dan kesuksesan profesional perempuan, standar yang ditetapkan terus meningkat-membuat banyak pria merasa tidak mampu bersaing. Tantangan ini bahkan lebih besar bagi pria pedesaan yang pindah ke kota," kata Hao, seorang pelatih kencan, dikutip Jumat (18/7/2025).

Dalam barak ini, para pria menjalani "glow up" di bawah bimbingan Hao, tidak hanya menerima potongan rambut baru dan persona media sosial yang dioptimalkan tetapi juga strategi untuk terhubung dengan wanita baik secara daring maupun luring.

Hao mengklaim telah bekerja dengan lebih dari 3.000 klien. Ia juga secara tegas mengatakan sebanyak 500 orang telah berhasil menikah setelah berpartisipasi dalam programnya.

China memiliki ketidakseimbangan gender yang sangat besar, dengan jumlah pria sekitar 30 juta lebih banyak daripada wanita. Ini merupakan buntut warisan dari kebijakan satu anak yang telah berlangsung selama puluhan tahun dan preferensi budaya yang telah lama mengakar terhadap anak laki-laki.

Sementara itu, banyak pekerja muda menghadapi jam kerja yang melelahkan, upah yang stagnan, dan persaingan kerja yang ketat, sehingga hanya menyisakan sedikit waktu atau energi untuk kehidupan keluarga.

Pendaftaran pernikahan tahun lalu turun lebih dari 20%dibandingkan tahun 2023 dan 54% dibandingkan tahun 2013. Pernikahan merupakan prediktor kuat kelahiran di China, di mana hanya sedikit anak yang lahir di luar nikah.


(tps/tps)
Saksikan video di bawah ini:

Video: Populasi di Asia Terus Menyusut, Termasuk dari Negeri K-Pop