Bocoran Bahlil, Impor LPG & BBM RI dari AS Capai Rp 244,33 Triliun

Firda Dwi Muliawati, CNBC Indonesia
18 July 2025 15:50
Menteri ESDM, Bahlil Lahadalia melakukan Konfrensi Pers terkait tambang nikel di Raja Ampat, di Kantor Kementerian ESDM, Kamis (5/6/2025). CNBC Indonesia/ Verda Nano Setiawan
Foto: Menteri ESDM, Bahlil Lahadalia melakukan Konfrensi Pers terkait tambang nikel di Raja Ampat, di Kantor Kementerian ESDM, Kamis (5/6/2025). Foto: Verda Nano Setiawan

Jakarta, CNBC Indonesia - Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Bahlil Lahadalia membeberkan nilai impor energi dari Amerika Serikat (AS) kurang lebih mencapai senilai US$ 10-15 miliar setara Rp 162,88-244,33 triliun (asumsi kurs Rp 16.288 per US$).

Besarnya nilai impor itu menyusul kesepakatan turunnya tarif impor barang ke RI menjadi 19% dari yang sebelumnya 32%.

Kelak, RI akan meningkatkan jumlah impor sejumlah komoditas seperti Bakar Bakar Minyak (BBM) dan Liquefied Petroleum Gas (LPG) serta minyak mentah.

"Sudah barang tentu dalam negosiasi itu salah satu materinya adalah proposal Indonesia kepada Amerika yang akan memilih kurang lebih sekitar US$ 10-15 miliar LPG, kemudian BBM, dan Crude," katanya ditemui di Kantor Kementerian ESDM, Jakarta, Jumat (18/7/2025).

Bahlil menilai, turunnya tarif atas barang yang masuk di Negeri Paman Sam tersebut berkat strategi negosiasi yang dilakukan Prabowo. Tak segan-segan, Bahlil menyebut negosiasi yang dilakukan Presiden Prabowo di atas rata-rata.

Maka, sebagai tindak lanjut, pemerintah akan melakukan koordinasi dengan BUMN sektor migas yakni PT Pertamina (Persero). Tidak terkecuali, perihal aturan yang akan menaungi kebijakan impor dari AS tersebut.

"Saya belum melakukan rapat teknis dengan Pertamina, nanti setelah rapat teknis dengan Pertamina, baru kami akan menyampaikan," tandasnya.


(pgr/pgr)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Bahlil Sebut Izin Impor BBM Bakal Dirilis per 6 Bulan

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular