
Pemerintah Minta Jangan PHK-Naikkan Harga Mobil, Ini Kata Bos Daihatsu

Jakarta, CNBC Indonesia - Menteri Perindustrian (Menperin) Agus Gumiwang Kartasasmita meminta pabrikan mobil asal Jepang untuk tidak melakukan pemutusan hubungan kerja (PHK) serta tidak menaikkan harga produknya di Indonesia. Marketing Director PT Astra Daihatsu Motor Sri Agung Handayani buka suara terhadap permintaan pemerintah tersebut.
"Kami mengapresiasi terhadap pemerintah Indonesia yang datang ke prinsipal Daihatsu, kita apresiasi terhadap concern pemerintah soal 2 hal tersebut yaitu ngga ada pengurangan karyawan dan ngga ada kenaikan harga, sudah keluar rilis kementerian kita sama-sama menjaga itu," kata Agung, dikutip Jumat (18/7/2025).
Meski demikian, masalah di industri nasional bukan hanya itu, melainkan penurunan penjualan yang begitu terasa dalam beberapa waktu terakhir.
"Tapi bukan cuma dua masalah itu, kita sama-sama supaya ada demand. Saya setuju pemerintah menjadikan industri otomotif jadi penopang industri nasional, kita perlu sikapi bersama-sama juga, jadi seluruh pihak menjaga industri penopang ini supaya demandnya stabil di masyarakat Indonesia, saya setuju ini menjadi industri penopang," sebut Agung.
Ketika industri tidak menaikkan harga, beberapa daerah justru mengenakan opsen pajak yang membuat harga kendaraan ikut terkerek.
"Kenaikan? Justru kami belum ada kenaikan. Semester 1 opsen kita ngga bisa apa-apa, itu kenaikan bukan kami di industri, tapi kenaikan ngga bisa dihindari, kita perlu sikapi di masing-masing wilayah tersebut," ujar Agung.
"Ngga semua apa yang terjadi di manufaktur dipindahkan ke customer, ngga semua. Jadi kita bareng-bareng membenahi di ekosistem. Daihatsu disupport lokalisasi, makanya bisa maintain 80%, itu syarat LCGC kita banyak common part lokal, hampir semua bahkan Grandmax hampir 80%," ucapnya.
Sebelumnya, Menteri Perindustrian (Menperin) Agus Gumiwang Kartasasmita meminta tiga produsen otomotif besar asal Jepang, yakni Daihatsu, Suzuki, dan Toyota agar tidak menaikkan harga jual kendaraan produksinya. Dan, meminta ketiga pabrikan besar itu tidak melakukan pemutusan hubungan kerja (PHK) terhadap tenaga kerja mereka di Indonesia di tengah situasi ekonomi global yang sedang tidak menentu.
Hal itu terungkap dalam keterangan resmi yang dirilis Kementerian Perindustrian (Kemenperin) terkait pertemuan Menperin Agus dengan para prinsipal ketiga produsen otomotif Jepang tersebut di Paviliun Indonesia dalam rangka menghadiri World Expo 2025 Osaka, Jepang, Kamis (11/7//2025).
Kepada ketiga prinsipal tersebut, Agus menyampaikan keprihatinan atas potensi gejolak di sektor otomotif nasional jika terjadi lonjakan harga kendaraan atau pengurangan tenaga kerja.
"Maka itu, saya secara khusus meminta agar tidak ada kenaikan harga mobil dan tidak ada PHK di Indonesia. Ini penting demi menjaga daya beli masyarakat dan menjaga lapangan kerja di sektor otomotif, yang merupakan salah satu penopang industri nasional," ujar Agus.
(dce)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Bukan Perintah, Menperin Minta Produsen Mobil di RI Berkorban, Kenapa?
