
Panas! Trump Beri Titah Khusus ke Zelensky soal Serbu Moskow

Jakarta, CNBC Indonesia - Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump akhirnya buka suara soal rencana Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky untuk menyerang Moskow. Hal ini disampaikannya dalam sebuah pernyataan kepada Financial Times (FT), Selasa (15/7/2025).
Dalam pernyataannya, Trump menyatakan memberi tahu Zelensky agar tidak menargetkan Moskow dengan serangan militer. Hal ini tetap diutarakan meski Trump sedang bersitegang dengan Presiden Rusia Vladimir Putin terkait perang di Ukraina ini.
"Tidak, ia (Zelensky) seharusnya tidak menargetkan Moskow," ucapnya.
Pernyataan ini sontak mendapatkan reaksi dari kantor Trump, Gedung Putih. Sekretaris Pers Gedung Putih Karoline Leavitt menuduh FT memutarbalikkan pernyataan presiden, dengan mengatakan bahwa FT "terkenal karena mengambil kata-kata secara liar di luar konteks."
"Presiden Trump hanya mengajukan pertanyaan, tidak mendorong pembunuhan lebih lanjut. Presiden bekerja tanpa lelah untuk menghentikan pembunuhan dan mengakhiri perang ini," ujarnya.
Juru bicara Kremlin Dmitry Peskov juga turut menanggapi laporan tersebut, dengan menyatakan bahwa "biasanya, semua ini biasanya palsu." Namun, ia menambahkan bahwa "terkadang memang ada kebocoran serius, bahkan dalam publikasi yang dulunya kami anggap cukup terhormat."
Laporan FT tersebut menyusul ultimatum Trump kepada Moskow, di mana ia mengancam akan mengenakan tarif sekunder yang "berat" kepada mitra dagang Rusia jika tidak ada kemajuan menuju perdamaian dalam 50 hari. Trump juga mengumumkan pengiriman sistem persenjataan canggih ke Ukraina di masa mendatang, yang akan didanai oleh anggota NATO Eropa.
Sejak menjabat pada bulan Januari, Trump bersikeras bahwa ia ingin negara-negara tetangga berdamai dan telah beberapa kali menelepon Presiden Rusia Vladimir Putin yang berfokus pada penyelesaian konflik.
Moskow mengatakan tetap terbuka untuk bernegosiasi dengan Kiev tetapi belum menerima tanggapan kapan perundingan damai baru akan diadakan. Kedua belah pihak telah mengadakan dua putaran negosiasi langsung di Istanbul sepanjang tahun ini, tetapi tidak ada terobosan yang dicapai, selain kesepakatan untuk melakukan pertukaran tahanan skala besar.
(tps/luc)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Putin Respons Zelensky & Trump Cekcok, Ini Kata Rusia
