Penjualan Mobil Lesu, Bos Pabrikan Ungkap Kapan Tren Berakhir
Jakarta, CNBC Indonesia - Penjualan mobil di bulan Juni 2025 belum juga membaik bahkan berlanjut mengalami pelemahan. Bos pabrikan mobil mengungkapkan, tren penurunan tersebut tersebut merupakan imbas langsung dari kondisi ekonomi masyarakat.
"Pertumbuhan ekonomi yang belum sesuai harapan ditambah daya beli masyarakat yang masih rendah," kata Ketua I Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (Gaikindo) Jongkie Sugiarto, Selasa (15/7/2025).
Melemahnya daya beli masyarakat membuat banyak masyarakat menahan pembelian mobil dan lebih mengutamakan keperluan lebih premier. Begitu pun dengan tren ganti mobil setelah pemakaian umumnya 5 tahun yang akhirnya tertahan.
"Tren penjualan mobil bakal naik seiring dengan membaiknya ekonomi masyarakat," kata Wakil Komisaris Utama PT Handal Indonesia Motor (HIM) itu.
Meski demikian ada harapan penjualan bakal semakin membaik bulan ini dengan hadirnya pameran mobil seperti Gaikindo Indonesia Internasional Auto Show (GIIAS).
"Mudah-mudahan dengan adanya pameran-pameran seperti GIIAS Jakarta dan kota-kota lain, atau GJAW , bisa menjadi stimulus untuk meningkatkan angka penjualan," ujar Jongkie.
Adapun penjualan mobil nasional bulan Juni 2025 hanya mencapai 57.761 unit. Terjadi penurunan sebanyak 2.851 unit atau 4,71% dibandingkan penjualan Mei 2025 yang mencapai 60.612 unit.
Padahal, penjualan mobil sempat naik di bulan Mei 2025 jadi 60.612 unit dari bulan April 2025 yang tercatat 51.205 unit. Jika dibandingkan Juni 2024, penjualan mobil tahun ini ambrol 16.854 unit atau 22,59%.
Secara total, penjualan mobil di paruh pertama tahun 2025 tercatat sebanyak 374.741 unit. Angka ini juga ambruk 35.279 unit atau 8,60% dibandingkan periode sama tahun 2024 yang mencatat penjualan sebanyak 410.020 unit.
(dce)