
300 Kios Pasar Minggu Kosong Tak Berpenghuni, Pembeli-Pedagang Hilang
Pasar Minggu kian sepi sekitar 300 kios tutup. Pembeli kabur dan pedagang juga menyusul. Ada apa?

Pasar Minggu, Jakarta Selatan, kini tampak sepi ditinggal pembeli. Pantauan CNBC Indonesia pada Senin (14/7/2025) menunjukkan lantai 2 pasar hanya didatangi segelintir pelanggan, kebanyakan menuju toko seragam sekolah. Ruko-ruko lainnya, terutama toko jahit, tampak sepi. Banyak kios yang bahkan sudah tidak beroperasi. (CNBC Indonesia/ Chandra Dwi Pranata)

Kondisi serupa juga terlihat di lantai dasar. Hanya toko perhiasan emas yang tampak dipadati pengunjung, sementara toko pakaian dan elektronik nyaris kosong. Menurut data manajemen, dari 1.200 ruko yang tersedia, sekitar 300 ruko kini tutup. Sementara para pedagang tetap harus membayar biaya operasional, mulai dari sewa Rp 1 juta per bulan, listrik Rp 300 ribu, hingga air Rp 200 ribu. (CNBC Indonesia/ Chandra Dwi Pranata)

Beberapa pedagang menyatakan bahwa penurunan pelanggan sudah terjadi sejak pandemi Covid-19. Mamat, pedagang warung nasi yang sudah 30 tahun berjualan di Pasar Minggu, menyebut situasi saat ini sebagai yang terburuk. “Kalau bisa nangis, nangis deras. Dulu ramai sampai kewalahan, sekarang sisa makanan lebih banyak dari yang laku,” keluhnya. (CNBC Indonesia/ Chandra Dwi Pranata)

Mirah, pedagang pakaian, juga mengungkapkan hal serupa. Ia mengaku penghasilan menurun drastis hingga membuatnya jatuh sakit. “Badannya enteng, bukan karena bebas beban, tapi karena stres mikirin dagangan enggak laku,” ujarnya. Rudi, pedagang sembako, menyebut kenaikan harga barang juga membuat pelanggan mengurangi pembelian. (CNBC Indonesia/ Chandra Dwi Pranata)

Sebagai catatan pihak pengelola Pasar Minggu, Jakarta Selatan sudah memberikan izin bagi tim CNBC Indonesia untuk melihat langsung kondisi pasar. (CNBC Indonesia/ Chandra Dwi Pranata)