
Dividen BUMN Pindah ke Danantara, Menkeu Gercep Bentuk Direktorat Baru

Jakarta, CNBC Indonesia - Kementerian Keuangan (Kemenkeu) telah membentuk direktorat baru yang khusus untuk mengelola Penerimaan Negara Bukan Pajak atau PNBP. Direktorat tersebut bernama, Direktorat Potensi dan Pengawasan PNBP dan berada di bawah Direktorat Jenderal Anggaran (DJA).
Adapun, pembentukan direktorat baru ini dalam rangka menjaga penerimaan negara dari PNBP yang berkurang Rp 90 triliun setelah komponen dividen BUMN dialihkan ke Danantara.
Hal ini disampaikan oleh Direktur Jenderal Anggaran Kemenkeu Luky Alfirman dalam Rapat Dengar Pendapat (RDP) dengan Komisi XI DPR RI di Jakarta Pusat, Senin (14/7/2025).
"Jadi kita membentuk direktorat baru yang namanya adalah Direktorat Potensi dan Pengawasan PNBP...Strategi PNBP ini diharapkan dengan demikian kita bisa lebih fokus melakukan penggalian potensi PNBP; bisa menyusun dan melaksanakan strategi untuk meningkatkan pengawasan PNBP; dan mendukung peran dan kerja sama Direktorat PNBP K/L dan juga Direktorat PNBP SDA dan KND," tegasnya.
Sebelumnya, Direktur Penyusunan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara Direktorat Jenderal Anggaran Kementerian Keuangan, Rofyanto Kurniawan menargetkan, mampu menambal sumber dana yang hilang itu setengahnya, yakni sekitar Rp 40 triliun.
Dia mengatakan sumber dana untuk tambal dividen itu berasal dari optimalisasi sumber PNBP lainnya.
"Dengan adanya optimalisasi dengan sektor-sektor yang lain, ya itu kan berarti ada yang PNBP SDA, non migas, terus kemudian di situ ada PNBP KL, ada PNBP lainnya, kemudian ada BLU dari berbagai sektor itu ada peningkatan lah penerimaan," ujar Rofyanto saat ditemui di kawasan Gedung Parlemen, dikutip Jumat (4/7/2025).
Rofyanto mengatakan, potensi peningkatan setoran PNBP dari sektor-sektor lainnya itu disebabkan adanya kenaikan tren penerimaannya, sehingga pemerintah optimistis mampu menambal sekitar Rp 40 triliun dari total Rp 80 triliun PNBP yang berasal dari dividen BUMN.
"Ya kan katakan di APBN penerimaan BLU itu ditargetkan Rp 30 triliun Semester I-2025, ternyata memang realisasinya bagus di atas target," ucap Rofyanto.
"Contohnya gini, PNBP-PNBP K/L terus BLU-BLU, itu ternyata penerimaannya meningkat, jadi lebih tinggi dari yang ditargetkan di APBN, Jadi otomatis bisa tutup shortfall dari yang di dividen BUMN," tegasnya.
(haa/haa)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Video: Prabowo Klaim Dividen BUMN di 2025 Bakal Tembus Rp 300 Triliun
