Ternyata Ini Negara Pertama yang Terapkan Perang Dagang, Bukan AS

Redaksi, CNBC Indonesia
Minggu, 13/07/2025 17:30 WIB
Foto: Cover fokus/ Perang Dagang Trump Membara Lagi, RI Kena Tarif 32%/ Ilham

Jakarta, CNBC Indonesia - Selama ini banyak yang mengira Amerika Serikat adalah pelopor praktik perang dagang modern, terutama sejak era Presiden Donald Trump. Tapi sejarah mencatat jauh sebelum itu, sudah ada negara lain yang memulainya lebih dulu dan itu bukan AS.

Negara pertama yang mencetuskan perang dagang adalah Inggris, lewat kebijakan Navigation Acts pada 1651. Sasaran utamanya adalah Belanda, yang saat itu menguasai perdagangan dunia di abad ke-17.


Kala itu, Belanda memiliki jaringan pelayaran global yang sangat kuat, termasuk jalur rempah-rempah dari Nusantara (Indonesia). Inggris yang merasa dirugikan akhirnya menerbitkan aturan yang melarang kapal asing, terutama Belanda mengangkut barang ke Inggris dan koloninya, kecuali jika nakhodanya adalah warga Inggris.

Jika melanggar, maka kapal asing bakal disita oleh Inggris. Meski ditulis kapal asing, sasaran utama dari aturan tersebut adalah kapal Belanda.

"Navigation Acts (1651) dirancang Inggris untuk melawan dominasi perdagangan Belanda," dikutip dari Capitalism and the Sea (2021).

Melansir Britannica, selama kebijakan berlaku Belanda dan Inggris terus kejar-kejaran satu sama lain demi menguasai jalur perdagangan di lautan. Namun banyak juga kapal Belanda berakhir ditangkap Inggris karena melanggar aturan. Pada titik ini, eksistensi kapal Inggris mulai menggantikan kapal Belanda. Hanya saja, kedudukannya tak menggantikan.

Aturan ini memicu ketegangan kala itu. Kapal-kapal Belanda disita, dan konflik terus meningkat. Situasi akhirnya berubah menjadi perang terbuka pada 1652, yang dikenal sebagai Perang Inggris-Belanda I (Anglo-Dutch War). Inilah salah satu contoh nyata bagaimana perang dagang bisa berubah menjadi konflik militer berskala besar.

Sementara itu, di era modern, kebijakan tarif tinggi AS terhadap China, Indonesia, dan negara lain memang memperlihatkan wajah baru dari proteksionisme global. Namun, sejarah menunjukkan praktik ini punya akar panjang, bahkan sejak 374 tahun yang lalu.


(fsd/fsd)
Saksikan video di bawah ini:

Video: Kantor Pajak Inggris Dibobol, 100.000 Orang Jadi Korban!