Banyak Pabrik di Bekasi-Juara Asia Tenggara, Pengangguran Merajalela
Jakarta, CNBC Indonesia - Wakil Bupati Kabupaten Bekasi Asep Surya Atmaja mengakui, jumlah pengangguran di Bekasi masih tergolong tinggi. Hal ini berpotensi menjadi masalah sosial jika terus bertambah ke depannya.
"Perlu diketahui Kabupaten Bekasi angka pengangguran masih di 8,81%, jadi masyarakat Kabupaten Bekasi berjumlah 3,2 juta orang dan tenaga kerja produktif sebanyak 2,2 juta orang, tapi yang bekerja 1,5 juta," kata Asep dalam 8th Anniversary Wuling di pabrik Cikarang, Kabupaten Bekasi Jumat (11/7/2025).
Angka tersebut bahkan lebih tinggi dibandingkan dengan pengangguran di tingkat nasional maupun di provinsi.
"Jadi pengangguran di Kabupaten Bekasi masih tinggi, nasional 4% provinsi 6%," ujar Asep.
Ironisnya, Kabupaten Bekasi memiliki modal besar dalam menyerap tenaga kerja, yakni adanya beberapa kawasan industri dengan aktivitas banyak perusahaan manufaktur.
"Kabupaten Bekasi merupakan kota dengan perusahaan paling banyak di Asia Tenggara (ASEAN)," ujar Asep.
Sebelumnya target utama Pemerintah Kabupaten Bekasi selama lima tahun ke depan adalah menekan angka pengangguran dari sekitar 8 persen menjadi 3 persen.
Asep yakin target tersebut dapat dicapai jika terdapat kolaborasi yang kuat antara pemerintah, perusahaan, dan lembaga pendidikan dalam menyiapkan tenaga kerja yang kompeten dan terserap di dunia industri.
"Tadi sudah kita bicarakan ke depan akan ada penerimaan tenaga kerja lokal dari pihak perusahaan. Mudah-mudahan dalam waktu 5 tahun pengangguran di Kabupaten Bekasi bisa ditekan hingga 3 persen," ujar Asep dilansir dari situs resmi Pemkab Bekasi.
(dce/dce)