
Penampakan Patung Imigran di Irlandia Utara, Inggris Dikecam
Peringatan kemenangan Raja William atas Raja James dalam Pertempuran Boyne pada 1690, menuai kontroversi di Irlandia Utara

Menjelang perayaan api unggun tradisi "loyalis" pro-Inggris, sebuah patung kontroversial yang menampilkan perahu berisi imigran dengan jaket pelampung terlihat di kota Moygashel, Irlandia Utara, Kamis (10/7/2025). (REUTERS/Clodagh Kilcoyne)

Aksi pembakaran kemudian dilakukan di perahu berisi migran itu. Hal ini menjadi bagian dari tradisi komunitas untuk memperingati kemenangan Raja William dari Inggris atas Raja James dalam Pertempuran Boyne pada 1690. (REUTERS/Clodagh Kilcoyne)

Patung itu memuat tulisan “Stop the Boats". Ini merujuk pada kebijakan pemerintah Inggris untuk menghentikan migran yang menyeberangi Selat Inggris. Namun hal ini memicu kecaman luas dari masyarakat dan tokoh agama. (REUTERS/Clodagh Kilcoyne)

Uskup Agung Armagh dari Gereja Irlandia, John McDowell, menyebut patung tersebut "rasis, mengancam, dan ofensif". Ia menegaskan bahwa simbol semacam itu tidak memiliki tempat dalam masyarakat yang beradab. (REUTERS/Clodagh Kilcoyne)

Beberapa politisi Irlandia Utara juga turut mengutuk patung tersebut, menilai bahwa penyajian sosok migran dalam konteks seperti itu mencerminkan intoleransi dan memperburuk ketegangan sosial. (REUTERS/Clodagh Kilcoyne)