Internasional

Hati-Hati Investor! Trump Serius Lengserkan Powell, Gedung Putih Gerak

sef, CNBC Indonesia
Jumat, 11/07/2025 08:55 WIB
Foto: Foto Kolase Presiden AS, Donald Trump dan Ketua Federal Reserve Amerika Serikat, Jerome Powell. (AP Photo)

Jakarta, CNBC Indonesia - Langkah Presiden Amerika Serikat (AS), Donald Trump, untuk melengserkan Gubernur Federal Reserve (The Fed) Jerome Powell makin serius. Sebelumnya Trump berulang kali menunjukkan ketidaksukaannya ke gubernur bank sentral AS itu, akibat keengganannya memangkas suku bunga yang diminta sang presiden.

Dalam pemberitaan terbaru CNBC International, Jumat (11/7/2024), kepala anggaran Trump mengatakan bahwa Powell "telah sangat salah mengelola The Fed". Direktur Kantor Manajemen dan Anggaran AS, Russell Vought, juga menyatakan bahwa Powell telah menyesatkan Kongres AS tentang renovasi kantor pusat bank sentral yang mahal dan "mewah".


Ini menjadi babak baru dalam perang kata-kata yang terus dilancarkan oleh Trump ke Powell beberapa bulan terakhir. Baru-baru ini Trump telah dilaporkan mempertimbangkan untuk memecat Powell dan secara terbuka mengaku akan menunjuk penggantinya beberapa bulan sebelum akhir masa jabatan Powell musim semi mendatang.

Tudingan Vought sendiri merujuk ke rencana The Fed untuk mencabut aturan modal penting yang menurut bank-bank besar membatasi kemampuan mereka untuk menyimpan lebih banyak obligasi pemerintah, dan bertindak sebagai perantara di pasar senilai US$29 triliun. Ia pun menyinggung pembangunan gedung Ther Fed Marriner S. Eccles di Washington, DC, AS.

"Meskipun terus mengalami defisit sejak Tahun Anggaran 2023 (pertama kalinya dalam sejarah The Fed), The Fed jauh melebihi anggaran untuk renovasi kantor pusatnya," tulis Vought dalam sebuah unggahan di situs media sosial X.

"Sekarang mencapai US$2,5 miliar, sekitar US$700 juta lebih tinggi dari biaya awalnya," tulis Vought.

"Biaya per kaki persegi adalah US$1.923, dua kali lipat biaya renovasi gedung federal bersejarah biasa. Istana Versailles akan menelan biaya US$3 miliar dalam nilai tukar dolar saat ini!".

"Rencana untuk proyek ini mencakup taman teras atap, ruang makan dan lift pribadi VIP, fitur air, marmer premium, dan banyak lagi," tambahnya lagi.

Vought pun menyinggung soal bagaimana kepatuhan Powell terhadap National Capital Planning Act (NCPA). Proyek semacam ini, tegasnya, harus mendapat persetujuan dari National Capital Planning Commission (NCPC), dan pelanggaran terhadap desain utama bisa menjadi alasan hukum untuk menghentikan proyek sementara.

Perlu diketahui, pemecatan bos The Fed secara politis akan menciptakan ketidakpastian ekstrem di pasar. Investor sangat mengandalkan The Fed sebagai lembaga independen dalam menjaga stabilitas moneter.

Pemecatan bisa dilihat sebagai intervensi oleh presiden. Beberapa hal bisa terjadi mulai dari pelemahan nilai tukar dolar AS, kenaikan yield obligasi, bergejolaknya pasar hingga menimbulkan risiko hukum di AS, termasuk kekhawatiran global.


(sef/sef)
Saksikan video di bawah ini:

Video: Terus Sindir Powell, Trump Siapkan Pengganti Gubernur The Fed