Internasional

Beda Isi Surat Trump ke Prabowo & 13 Negara Lain, Kenapa Tarif RI 32%?

sef, CNBC Indonesia
09 July 2025 14:11
Surat Trump ke Prabowo Halaman 2 soal Tarif
Foto: Truth Social Donald Trump

Jakarta, CNBC Indonesia - Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump mengirimkan surat ke Presiden RI Prabowo Subianto. Surat itu berisi putusan resmi dirinya yang mengenakan tarif hingga 32% ke barang important asal Indonesia.

Pada awal surat ia menyebut "surat ini menunjukkan kekuatan dan komitmen hubungan perdagangan kedua negara", meskipun AS memiliki defisit perdagangan yang signifikan Indonesia. Walau mengatakan AS memutuskan untuk terus maju bersama RI, tetapi "perdagangan harus lebih seimbang dan adil".

"Oleh karena itu, kami mengundang Anda untuk berpartisipasi dalam Perekonomian Amerika Serikat yang luar biasa, Pasar Nomor Satu di Dunia, sejauh ini," sebutnya, sebagaimana dilihat CNBC Indonesia di Truth Social, Rabu (9/7/2025).

"Kami telah bertahun-tahun membahas hubungan perdagangan kita dengan Indonesia, dan telah menyimpulkan bahwa kita harus menjauh dari defisit perdagangan jangka panjang yang sangat persisten ini yang ditimbulkan oleh kebijakan tarif dan non-tarif serta hambatan perdagangan Indonesia," tambanya.

"Sayangnya, hubungan kita masih jauh dari timbal balik. Mulai 1 Agustus 2025, kami akan mengenakan tarif hanya sebesar 32% kepada Indonesia atas setiap dan semua produk Indonesia yang dikirim ke Amerika Serikat, terpisah dari semua tarif sektoral," tegasnya.

Dalam surat yang sama, ia pun memberikan ancaman lain ke RI. Di mana untuk tarif "barang yang diangkut ulang untuk menghindari tarif tinggi' akan ada bea lain, yang tak kalah tinggi, yang diberikan.

Meminta RI Membangun Pabrik di AS

Ia pun meminta Prabowo memahami, bahwa angka 32% tersebut jauh lebih rendah daripada yang dibutuhkan untuk menghilangkan disparitas defisit perdagangan AS dengan RI. Dalam surat ditegaskan pula desakan agar perusahaan-perusahaan Indonesia membangun atau memproduksi produk di AS untuk menghilangkan tarif.

"Kami akan melakukan segala yang mungkin untuk mendapatkan persetujuan dengan cepat, profesional, dan rutin. Dengan kata lain, dalam hitungan minggu," ujarnya.

"Jika karena alasan apa pun Anda memutuskan untuk menaikkan tarif Anda, maka, berapa pun angka yang Anda pilih untuk menaikkannya, akan ditambahkan ke 32% yang kami kenakan," tambahnya lagi.

"Harap dipahami bahwa tarif ini diperlukan untuk mengoreksi Kebijakan tarif dan non tarif Indonesia selama bertahun-tahun serta hambatan perdagangan yang menyebabkan defisit perdagangan yang tidak berkelanjutan terhadap Amerika Serikat. Defisit ini merupakan ancaman besar bagi Perekonomian kita dan, tentu saja, Keamanan Nasional kami!".

Meminta RI Bekerja Sama?

Dalam penutupan suratnya, Trup berharap dapat bekerja sama dengan RI sebagai mitra dagang di tahun-tahun mendatang. Namun, ini tentu akan dilakukan jika, tegasnya, RI membuka pasar perdagangan yang sebelumnya "tertutup bagi AS dan menghapus kebijakan tarif, non-tarif, serta hambatan perdagangan Anda".

"Kami mungkin akan mempertimbangkan penyesuaian terhadap surat ini," ujarnya lagi.

"Tarif ini dapat diubah, naik atau turun, tergantung pada hubungan kami dengan Negara Anda. Anda tidak akan pernah kecewa dengan Amerika Serikat," tutup surat yang ia tanda tangani tersebut.

Isi Surat ke Negara Lain?

Lalu bagaimana perbedaan isi surat RI dengan sejumlah negara lain? Bagaimana dengan negara lain yang juga kena tarif tinggi baru oleh Trump?

Selain RI, setidaknya memang ada 13 negara lain yang dikenai tarif baru oleh Trump, yang akan mulai berlaku 1 Agustus. Namun secara garis besar, isi surat yang diberikan cenderung sama dan hanya ada perbedaan di tarif masing-masing.

Dari negara Laos dan Myanmar mendapat tarif paling tinggi yakni hingga 40%. Syarat Trump untuk pemangkasan tarif juga sama yakni pembangunan pabrik dari kedua negara ke AS.

Untuk Thailand, dalam surat yang diberikan untuk Raja Thailand, Maha Vajiralongkorn Phra Vajiraklaochaoyuhua, dan yang lainnya untuk Penjabat Perdana Menteri (PM) Kerajaan Thailand, Suriya Juangroongruangkit, Trump mengatakan AS mematok tarif hingga 36% ke negara itu. Angka sama juga diberikan Kamboja, Trump pun menerapkan tarif yang sama.

Bangladesh dan Serbia dikenakan tarif 35%. Tetangganya Bosnia Herzegovina serta Afrika Selatan (Afsel) dipatok 30%.

Tarif ke Malaysia cenderung lebih rendah dibanding yang lain, yakni 25%. Surat diberikan ke Raja Malaysia, Yang Dipertuan Agung Sultan Ibrahim Ibni Almarhum Sultan Iskandar dan PM Anwar Ibrahim.

Tarif Malaysia ini sama dengan yang dipatok ke Jepang dan Korsel. Angka serupa juga diberikan ke Kazakstan.


(sef/sef)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Trump Mulai Acak-Acak Ekonomi Dunia, RI Juga Jadi Sasaran

Tags


Related Articles
Recommendation
Most Popular